Akhirnya! Oksigen Venus Terdeteksi Pada Siang Hari
Astronom deteksi oksigen atom di Venus pada siang hari (foto: dok. NASA)

Bagikan:

 

JAKARTA – Venus dikenal sebagai planet yang berbahaya karena awannya yang beracun dan dominasi karbon dioksida yang mencapai 96,5 persen. Namun, planet ini menjadi sedikit lebih baik karena penemuan oksigen.

Dari laporan Sciencealert, Fisikawan German Aerospace Center Heinz-Wilhelm Hübers bersama rekannya menemukan tanda-tanda kehadiran oksigen atom di Venus pada siang hari. Ini menjadi kabar baik karena sejauh ini oksigen atom hanya terdeteksi pada malam Venus.

Oksigen atom  berbeda dengan oksigen yang kita hirup sehari-hari. Oksigen di Bumi terdiri dari dua atom oksigen yang terikat atau molekuler, sementara oksigen di Venus terdiri dari atom tunggal dan tidak bertahan lama karena reaktif dan mudah terikat dengan atom lain.

Meski berbeda, proses pembentukan kedua oksigen ini diperkirakan sama. Hübers dan rekan-rekannya menduga oksigen atom di Venus terbentuk melalui fotodisosiasi yang membagi molekul menjadi oksigen dan karbon monoksida.

Namun, proses pembentukan ini masih sebuah perkiraan karena para astronom itu belum bisa membuktikan pernyataan mereka. Saat ini, mereka masih fokus pada perbedaan antara oksigen di Venus dan Bumi.

Sebelumnya, pengamatan oksigen atom di Venus terbilang sulit karena tidak pernah terlihat. Ketika Hübers beralih meneliti Venus dengan mempelajari data dari Observatorium Stratosfer untuk Astronomi Inframerah (SOFIA), oksigen atom ini baru bisa dipelajari.

Sejauh ini, SOFIA telah melakukan pengamatan di 17 lokasi Venus dengan tiga kesempatan, yaitu tujuh pengamatan di siang hari, sembilan pengamatan di malam hari, dan satu pengamatan di terminator.

Dari hasil laporan ini, Hübers dan timnya berharap bisa merincikan perbedaan Bumi dan Venus. Mereka ingin mempelajari massa dan komposisi Venus yang serupa Bumi, sementara isi dari planetnya seperti lubang kematian.

Planet ini penuh dengan awan asam sulfat yang begitu tebal dan hampir sepenuhnya dihuni oleh karbon dioksida. Tingkat karbon yang tinggi ini membuat suhu permukaan di planet itu mencapai 464 derajat celsius, derajat yang mematikan manusia.

Awan ini akan menjatuhkan hujam asam ke permukaan sehingga manusia tidak akan bisa tinggal di sana. Para astronom akan mempelajari seluruh kondisi ini lebih jauh agar informasi tentang Venus bisa lebih banyak dibagikan ke publik.