Bagikan:

JAKARTA – Aset kripto semakin mendapat perhatian dari regulator, terutama dari Securities and Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat. Ketua SEC Gary Gensler menyoroti banyaknya kasus penipuan atau scamming yang terjadi di sektor kripto. Oleh karena itu, dia menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat.

Hal ini disampaikan Gensler saat berbicara di DC Fintech Week, sebuah konferensi yang berfokus pada teknologi keuangan. Sikap tegas Gensler ini mengikuti hukuman yang baru-baru ini dijatuhkan kepada mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried atas penipuan investor.

Gensler mengatakan bahwa SEC, meskipun memiliki keterbatasan sumber daya, memprioritaskan kasus berdasarkan dampaknya. Dengan begitu, regulator AS tampaknya menargetkan kasus-kasus yang berpotensi memberikan dampak paling signifikan di pasar.

Di bawah kepemimpinan Gensler, SEC telah mengambil langkah proaktif dalam menangani malpraktek di pasar kripto yang sedang berkembang. Komisi ini telah melipatgandakan divisi Aset Kripto dan Unit Cyber. Pengawas keuangan itu juga telah menindak sekitar 760 kasus pada tahun fiskal terakhir. Peningkatan ini mencerminkan komitmen SEC untuk mengekang banyaknya skema penipuan yang membanjiri ruang kripto.

Gensler juga sangat vokal tentang kewajiban industri kripto untuk mengikuti peraturan keuangan yang ada. Dia menunjukkan perlunya perusahaan kripto untuk mendaftar ke SEC, dengan demikian tunduk pada kerangka peraturan yang sama dengan yang dipatuhi oleh lembaga keuangan tradisional.

Ketua SEC itu juga menyoroti pentingnya mengetahui utilitas atau kegunaan dan tujuan proyek kripto. Dia menekankan bahwa para investor harus memahami utilitas aset kripto dari ribuan aset digital yang beredar. Dengan begitu, investor dapat mengambil keputusan investasi berdasarkan fungsi yang dimaksudkan dan nilai potensial dari proyek kripto.

Lebih lanjut, sosok kontroversial itu berharap dapat meningkatkan transparansi dan analisis fundamental di pasar kripto. Hal ini akan mendorong pengawas keuangan AS dalam melindungi investor dari hype pasar yang tidak berdasar.