JAKARTA - Perusahaan teknologi Apple baru-baru ini mengejutkan jagat media sosial. Tentang Apple yang mengirimkan paket berupa alat kesehatan, makanan, dan yang mengejutkan, Apple juga memberikan iPad untuk para karyawan yang tengah dikarantina akibat wabah COVID-19.
Seperti diwartakan Mac Rumors, seorang karyawan Apple mengunggah paket tersebut di media sosial China, Weibi. Paket yang dikirimkan khusus untuk pegawai Apple yang berada di Hubei dan Wenzhou itu disertai dengan surat.
"Kolega yang terhormat di Hubei dan Wenzhou, kami harap surat ini menemukan Anda sehat dan sehat. Karena komunikasi terakhir dengan Anda, kami memahami bahwa Anda semua tetap kuat di masa yang menantang ini. Kami memahami kesulitan yang Anda hadapi dan ingin memberikan dukungan terbaik kami untuk Anda dan keluarga Anda. Hubei dan kota Wuhan telah terpukul paling parah oleh wabah coronavirus, yang sekarang telah merenggut 2.835 nyawa di China."
"Kami mengirimkan harapan terbaik kami kepada Anda, atas nama seluruh Tim Apple, bersama dengan CareKit lain untuk Anda dan keluarga Anda. Dalam kit ini, Anda akan menemukan item kenyamanan dan iPad yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran online anak-anak atau membantu menghabiskan waktu selama tinggal lama di rumah. Selain itu, serangkaian layanan konseling dan konsultasi telah disiapkan khusus bagi Anda untuk membantu Anda selama masa ini," tulis Apple dalam surat kepada karyawannya.
Diketahui sebelumya pada 26 Februari lalu, CEO Apple Tim Cook mengatakan akan selalu memberikan prioritas kesehatan dan keselamatan bagi karyawannya yang berada di tengah wabah COVID-19.
Bulan lalu, Cook juga merencanakan menyumbang sejumlah bantuan untuk masyarakat yang terinfeksi COVID-19 di China. Meski ketidakpastian saham Apple di pasar global karena dampak virus ini, Apple tetap optimis bahwa wabah tersebut akan lekas pulih. Karena China merupakan pemasok terbesar seluruh perangkat Apple, perusahan tersebut merasa kehilangan.
Untuk itu, Apple bahkan telah berencana berekspansi ke India untuk membuka ritel barunya di negara tersebut, dengan berharap perekonomian mereka kembali seperti semula.
Sebagai informasi, menurut laporan worldmeter.info, data yang dilaporkan secara realtime menunjukkan jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 86.992 orang dengan angka kematian 2.979 jiwa. Tapi tingkat jumlah pasien yang sembuh memiliki total 42.334 jiwa.