Bagikan:

JAKARTA - Laporan Unit 42 Attack Surface Threat Report 2023 dari Palo Alto Networks mengungkapkan bahwa 80 persen bentuk attack surface eksternal menargetkan layanan cloud. 

Dalam hal potensi kemungkinan terhadap ancaman, laporan menyebutkan infrastruktur IT, keamanan, dan jaringan industri manufaktur menempati peringkat pertama (48%), yang dapat mengakibatkan risiko penurunan produksi dan pendapatan.

Di posisi kedua, lembaga keuangan juga kerap menjadi industri yang paling rentan terpapar ancaman siber melalui layanan file-sharing (38%). 

Bagi pemerintah pusat, sistem manajemen file-sharing dan pusat penyimpanan data yang tidak aman merupakan salah satu risiko ancaman serangan permukaan yang paling signifikan. 

Palo Alto mengatakan bahwa metode jenis ini menyumbang lebih dari 46 persen dari seluruh risiko ancaman yang ada pada organisasi pemerintah pusat pada umumnya. 

Selanjutnya, organisasi kesehatan juga menjadi ladang subur bagi pelaku ancaman siber, di mana sekitar 56 persen dari ekosistem pengembangan yang terpapar ke publik sering kali tidak terkonfigurasi dengan baik dan rawan mengalami serangan. 

Sedangkan untuk sektor utilitas dan energi, pusat kendali infrastruktur IT yang terhubung dengan internet menyumbang 47 persen dari total ancaman paparan.  

 

Untuk mengatasi risiko ini, Palo Alto Networks merekomendasikan beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemain industri. Rekomendasi ini meliputi:

  • Memperoleh visibilitas penuh pada seluruh aset yang bisa diakses melalui internet, termasuk sistem dan layanan berbasis cloud.
  • Mengutamakan pemulihan kerentanan dan mengatasi ancaman serangan yang paling kritis berdasarkan penilaian yang tepat.
  • Menerapkan autentikasi multifaktor (MFA) dan memantau aktivitas akses yang mencurigakan untuk meningkatkan keamanan layanan akses jarak jauh.
  • Melakukan tinjauan dan pembaruan berkala untuk menangani kesalahan konfigurasi cloud.