Bagikan:

JAKARTA - Pesatnya tingkat transformasi digital mengakibatkan implementasi infrastruktur jaringan meningkat tajam, dan turut serta dalam mendorong kompleksitas lingkungan keamanan siber.

Perusahaan keamanan siber global, Palo Alto Networks melalui Laporan Unit 42 Attack Surface Threat Report 2023 mengungkapkan bahwa penjahat dunia maya mengeksploitasi sejumlah kerentanan baru dalam beberapa jam setelah diumumkan ke publik.

Ditemukan juga fakta bahwa sejumlah organisasi turut merasa kesulitan untuk menghalau potensi serangan yang muncul dengan kecepatan dan skala yang tepat, demi memerangi otomatisasi pelaku ancaman.

Temuan penting lainnya dari laporan ini menyebutkan bahwa cloud merupakan sasaran empuk serangan permukaan.

Laporan ini menemukan, sebagian besar risiko ancaman keamanan yang ditemukan di lingkup layanan cloud mencapai 80 persen, berbanding jauh dengan ancaman yang terjadi di lingkup on-premise (hanya sebesar 19 persen).

Di sisi lain, Palo Alto juga menemukan fakta di mana infrastruktur IT berbasis cloud selalu terus berkembang, mengalami tingkat perubahan lebih dari 20 persen. pada setiap industri, setiap bulannya.

Bagi sebagian besar organisasi, terdapat lebih dari 45 persen ancaman berisiko tinggi berbasis cloud setiap bulannya, yang

disebabkan oleh adanya perubahan terus-menerus pada layanan berbasis cloud yang baru beroperasi secara online dan/atau perubahan pada model layanan lama.

Terlebih lagi, terdapat lebih dari 75 persen paparan ancaman terhadap infrastruktur software development yang dapat diakses oleh umum ditemukan di cloud.