JAKARTA - Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia telah berkembang pesat. Data menunjukkan, perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 5,17 persen.
Tapi di sisi lain, laporan terbaru Kaspersky tentang ancaman terhadap UMKM menyoroti kenyataan di mana para penjahat siber terus menargetkan sektor UMKM secara global, termasuk Indonesia, dengan berbagai taktik canggih.
Menurut perusahaan keamanan siber global itu, sebanyak 730 karyawan UMKM di Indonesia telah berhadapan dengan malware atau perangkat lunak tidak diinginkan yang menyamar sebagai aplikasi bisnis, antara Januari hingga Juni 2023.
Kaspersky menyebutkan bahwa serangan malware bersifat merusak bagi usaha kecil karena dapat melumpuhkan perangkat yang memerlukan perbaikan atau penggantian yang mahal, mengakses dan mencuri data melalui pintu belakang, sehingga membahayakan pelanggan dan karyawan.
BACA JUGA:
Terkait malware unik yang terdeteksi pada paruh pertama 2023, terdapat 839 file unik yang didistribusikan dengan cara ini. Jumlah ini meningkat 123,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 375.
Selain itu, Kaspersky juga telah memblokir sebanyak 11,969 file berbahaya yang menargetkan sektor UMKM dalam negeri selama paruh pertama tahun ini. Meningkat 83,18 persen, jika dibandingkan dengan 6,534 upaya serangan pada periode yang sama pada tahun 2022.
“Dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat besar di Indonesia, sektor UMKM kini harus membangun pertahanan siber lebih dari sebelumnya. Penting bagi pemilik bisnis, sebagai langkah awal, untuk memetakan tantangan atau gangguan yang mereka hadapi terkait keamanan siber,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager Asia Tenggara di Kaspersky dalam sebuah pernyataan yang diterima.