Departemen Kehakiman AS <i>Ngebet</i> Ingin Sita Bitcoin Senilai Rp79,8 Miliar dari <i>Hacker</i> Remaja Ini
Otoritas hukum AS ingin sita Bitcoin dari peretas remaja ini. (Foto; Dok. Bitcoin Exchange Guide)

Bagikan:

JAKARTA - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) tengah berupaya mengambil alih jutaan dolar dalam bentuk Bitcoin yang dicuri oleh seorang peretas remaja dari para eksekutif di dunia kripto empat tahun yang lalu. Selain itu, jaksa juga berkomitmen untuk mengembalikan mobil sport yang pernah dibeli oleh peretas tersebut dengan Bitcoin hasil curiannya.

Pada pekan lalu, seorang hakim federal mengeluarkan perintah yang mewajibkan Ahmad Wagaafe Hared untuk mengembalikan sejumlah 5,2 juta juta dolar AS (Rp79,8 miliar) dalam bentuk Bitcoin yang pernah dicurinya pada tahun 2016.

Berdasarkan laporan dari The San Francisco Standard, Bitcoin dan mobil yang dibeli oleh Hared adalah hasil dari tindakan ilegal yang dikenal sebagai skema pertukaran SIM yang berlangsung antara tahun 2016 hingga 2018.

SIM-swapping adalah taktik di mana seorang peretas menipu penyedia layanan telepon seluler untuk memberikan kendali atas ponsel target dengan menyamar sebagai pemilik sahnya. Ini adalah taktik yang umumnya digunakan oleh peretas dalam upaya mendapatkan akses ke data pribadi untuk kemudian dicuri dari target mereka, atau untuk menghindari langkah-langkah otentikasi faktor kedua yang menggunakan pesan teks.

Pada tahun 2016, Harred, yang ketika itu baru berusia 18 tahun dan tinggal di Tucson, Arizona, berkolaborasi dengan seorang rekannya, Matthew Gene Ditman dari Nevada, untuk memanipulasi perwakilan layanan pelanggan penyedia telepon seluler agar mengungkapkan informasi tentang kartu SIM yang terkait dengan akun para eksekutif kripto di California utara.

Meskipun identitas para eksekutif itu tidak disebutkan, kawasan ini dikenal sebagai rumah bagi Silicon Valley dan komunitas perusahaan kripto terkemuka. Coinbase, bursa terbesar di Amerika Serikat, pernah bermarkas di San Francisco sebelum pindah ke lokasi yang lebih terpencil.

Harred sudah dikenal sebagai pengguna darknet dengan nama pengguna 'winblo', yang menciptakan reputasi "aktif" dan "diakui" dalam pasar online di mana akun media sosial berharga tinggi dijual kepada pembeli tertentu.

Dengan sebagian dari uang hasil curiannya, Harred membeli sebuah BMW i8 senilai sekitar 150.000 dolar AS (Rp2,3 miliar) pada saat itu, menurut laporan dari Brian Krebs, jurnalis keamanan siber independen. Jaksa penuntut menyatakan bahwa keduanya bahkan menelepon beberapa korbannya setelah mengambil alih akun mereka dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka lebih lanjut.

Skema ini akhirnya terbongkar pada tahun 2019 setelah FBI berhasil mengidentifikasi Harred dan Ditman serta menangkap keduanya. Hingga saat ini, keduanya belum menjalani proses pengadilan.