Bagikan:

JAKARTA - Changpeng Zhao (CZ), CEO Binance, baru-baru ini merespon kasus peretasan akun X milik pendiri Ethereum Vitalik Buterin yang mempromosikan NFT scam. CZ menyuarakan isu penting seputar keamanan akun menggunakan otentikasi dua faktor (2FA) di Twitter.

Dalam pernyataan terbarunya, CZ menekankan bahwa Twitter, meskipun digunakan secara luas di dunia kripto, sebenarnya bukan platform keuangan. Oleh karena itu, ia mengusulkan beberapa peningkatan keamanan yang krusial.

Salah satu rekomendasi utama yang diajukan oleh CZ adalah penggunaan 2FA secara luas. Dengan 2FA, pengguna akan memerlukan kode verifikasi tambahan atau perangkat kedua untuk mengakses akun mereka, meningkatkan perlindungan secara signifikan.

Ini adalah bentuk pertahanan yang kuat terhadap akses yang tidak sah, yang merupakan perhatian utama bagi mereka yang terlibat dalam dunia kripto dan sering menggunakan Twitter untuk berkomunikasi.

Selain itu, CZ menyoroti pentingnya memisahkan ID login dari nama pengguna atau alamat email. Ini adalah langkah sederhana namun efektif yang dapat membantu menghindari serangan siber yang berusaha mengidentifikasi informasi login.

Kekhawatiran CZ berasal dari pengalaman pribadinya di mana akun Twitter-nya sendiri mengalami upaya penguncian oleh peretas yang mencoba serangan brute force. Serangan brute force melibatkan percobaan sistematis terhadap berbagai kombinasi kata sandi hingga berhasil masuk ke dalam akun.

Ini menyoroti kerentanan akun bahkan bagi individu yang terkenal. Masalah keamanan ini telah menjadi perhatian komunitas kripto sejak lama, jauh sebelum Elon Musk mengakuisisi Twitter.

Untuk melindungi aset digital dan informasi pribadi, CZ mendorong pengguna untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang kuat, termasuk penggunaan 2FA seperti Yubikey di semua platform mata uang kripto. Pasalnya tindakan proaktif semacam ini sangat penting dalam menghadapi ancaman online yang terus berkembang.