Fosil Ubur-ubur Berusia 505 Juta Tahun Ditemukan, Diklaim Mirip Medusa!
Ilustrasi Foto (foto: dok. Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Fosil ubur-ubur berusia 505 juta tahun ditemukan di Burgess Shale, Kanada. Hewan ini tercatat sebagai spesies perenang tertua yang pernah diketahui.

Ubur-ubur itu sangat terpelihara dengan baik di situs tersebut, yang memang terkenal sebagai wilayah dengan jumlah fosil terbanyak dan terawetkan yang pernah ditemukan di sana.

Dengan penemuan fosil tersebut, menunjukkan ubur-ubur tertua ini terdiri dari 95 persen air dan memiliki kira-kira 90 tentakel yang mampu menangkap mangsa cukup besar.

Spesies baru yang diberi nama Burgessomedusa phasmiformis ini menyerupai ubur-ubur besar yang berenang dengan tubuh berbentuk cawan atau lonceng setinggi 20 cm.

Burgessomedusa phasmiformis, termasuk dalam kelompok hewan medusozoans, dinamai menurut mitos Yunani tentang Medusa yang mirip dengan penampilannya.

Medusa sendiri adalah seorang wanita di mana rambutnya berubah menjadi ular dan wajah mengerikan yang akan mengubah orang menjadi batu, setelah mengecewakan dewi Athena.

Saat ini, medusozoans termasuk ubur-ubur kotak, hidroid, bertangkai, ubur-ubur sejati. Mereka adalah bagian dari salah satu kelompok hewan tertua yang pernah ada di Bumi, disebut Cnidaria merupakan anemon laut.

Cnidaria, kelompok yang berisi lebih dari 11.000 spesies hewan air yang ditemukan di lingkungan air tawar dan laut, memiliki siklus hidup yang kompleks dengan satu atau dua bentuk tubuh, seperti vas (polip) serta lonceng dan cawan (medusa).

Sebagai hasil dari kelangkaan fosil ubur-ubur, sejarah evolusi mereka sebagian besar telah dipelajari melalui tahap larva mikroskopis dan temuan dari studi molekuler ubur-ubur hidup.

Penemuan Burgessomedusa phasmiformis telah menunjukkan, rantai makanan Kambrium jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan sebelumnya, seperti dikutip dari The Guardian dan Metro, Rabu, 2 Agustus.

"Ubur-ubur, bersama dengan kerabat mereka, sangat sulit dijabarkan dalam catatan fosil Kambrium meskipun merupakan bagian dari salah satu kelompok hewan paling awal," ujar penulis studi Joe Moysiuk, seorang mahasiswa paleontologi di University of Toronto.

“Penemuan ini tidak diragukan lagi bahwa mereka sedang berenang pada saat itu,” imbuhnya.

Dr Jean-Bernard Caron, rekan penulis studi tersebut, menambahkan catatan fosil menunjukkan ubur-ubur adalah predator yang efisien. Sebab, menambah kerumitan jaring makanan Kambrium, dan seperti Anomalocaris yang hidup di lingkungan yang sama.

"Menemukan hewan yang sangat halus terawetkan di lapisan bebatuan di puncak pegunungan ini merupakan penemuan yang luar biasa," ungkap Caron.

"Ini menambahkan satu lagi garis keturunan hewan yang luar biasa yang telah dilestarikan oleh Burgess Shale dalam mencatat evolusi kehidupan di Bumi," tambahnya. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal jurnal Prosiding Royal Society B.