JAKARTA - Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil menangkap galaksi yang tampak seperti ubur-ubur. Dijuluki galaksi JW100, ia terletak lebih dari 800 juta tahun cahaya di konstelasi Pegasus.
Terlihat seperti ubur-ubur, JW100 merupakan sejenis galaksi yang memamerkan sulur-sulur panjang diterangi oleh gumpalan gas pembentukan bintang, mengalir menjauh dari inti galaksi, yakni tubuhnya, memberikan penampilan seperti ubur-ubur.
Menurut NASA, dikutip Senin, 27 Maret, fenomena seperti ini disebabkan oleh proses yang disebut pengupasan tekanan ram, terjadi ketika galaksi melewati gas kemudian menyebar meliputi gugus galaksi.
Saat galaksi menembus gas tipis itu, ia bertindak seperti angin sakal, melepaskan gas dan debu dari galaksi dan menciptakan pita-pita yang menghiasi JW100 secara mencolok. Tambalan elips terang pada gambar adalah galaksi lain di gugus yang menampung JW100.
Teleskop Hubble menangkap JW100 dari tepi, menunjukkan tonjolan pusat galaksi yang terdiri dari bintang, gas, dan debu, serta lengan spiralnya yang cerah. Jejak biru tambal sulam terlihat memanjang di bawah galaksi, menyerupai tentakel ubur-ubur.
Di bagian atas gambar Teleskop Hubble terdapat dua bercak terang dikelilingi oleh area cahaya menyebar. Ini adalah inti dari IC 5338, galaksi paling terang di gugusan galaksi, diklasifikasikan sebagai galaksi cD dan memiliki dua inti.
BACA JUGA:
Semua galaksi tersebut termasuk dalam gugus yang sama. Galaksi-galaksi ini kemungkinan besar tumbuh dengan memakan galaksi yang lebih kecil, jadi bukan hal yang aneh bagi mereka untuk memiliki banyak inti karena butuh waktu lama untuk menyerap inti mereka.
Titik terang cahaya yang memenuhi pinggiran luar galaksi adalah populasi yang kaya akan gugus bintang globular. Pengamatan ini memanfaatkan Wide Field Camera 3 Hubble dan kemampuannya.
Data tersebut merupakan bagian dari urutan pengamatan yang dirancang untuk mengeksplorasi pembentukan bintang di sulur galaksi ubur-ubur. Sulur ini mewakili pembentukan bintang dalam kondisi ekstrim dan dapat membantu para astronom lebih memahami proses pembentukan bintang di tempat lain di alam semesta.