JAKARTA - Mark Zuckerberg mengecam Apple dalam pidato pemaparan keuangan pada kuartal ke-4 2020. Kecaman tersebut menyerang kebijakan privasi yang dikeluarkan oleh pesaingnya.
Apple mengeluarkan kebijakan privasi yang meminta penggunanya untuk membagikan data mereka demi kepentingan pelacakan iklan. Periklanan online diprediksi bakal terpukul karena para pengguna tidak ingin berbagi informasi.
Sebagai informasi tambahan, Facebook meraup keuntungan terbanyaknya dari iklan. Karenanya, bos Facebook itu mengecam keputusan yang dikeluarkan Apple.
Menurut Zuckerberg, kebijakan itu akan “mengancam iklan dipersoalisasi yang jadi andalan jutaan bisnis kecil untuk menemukan dan menjangkau pelanggannya.”
BACA JUGA:
Bos Facebook itu mengatakn bahwa Apple memanfaatkan posisinya untuk menaikkan layanannya sendiri, khususnya layanan iMessage. Pasalnya layanan tersebut merupakan saingan dari dua layanan miliknya, yaitu Facebook Messenger dan WhatsApp.
“iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka,” kata Zuckerberg sebagaimana yang dikutip dari CNBC International, Rabu, 28 Januari.
“iMessage sudah diinstal sebelumnya di setiap iPhone dan mereka lebih suka engan API dan izin pribadi, itu sebabnya iMessage adalah layanan perpesanan yang paling bayak digunakan di AS,” tambahnya.
Zuckerberg secara terang-terangan mengatakan bahwa kebijakan privasi tersebut akan mempengaruhi bisnis di dunia. Perusahaan mengarahkan para penggunanya untuk memilih aplikasi buatan sendiri. Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan Apple “mengganggu cara kerja aplikasi kami dan aplikasi lain.”
“Apple mungkin mengatakan mereka melakuka ini untuk membantu orang-orang, tetapi langkah-langkah tersebut dengan jelas melacak minat pesaing mereka. Kami dan orang lain akan melawan ini di masa mendatang,” ujar Zuckerberg dalam pidatonya.