JAKARTA - CEO Meta Mark Zuckerberg baru saja melemparkan bom ke Apple. Ia mengklaim aplikasi perpesanan WhatsApp miliknya lebih aman ketimbang iMessage.
Melalui laman resmi Instagramnya yang dikutip Selasa, 18 Oktober, Zuckerberg mengunggah iklan digital dengan mengolok-olok gelembung hijau dan biru yang dimiliki iMessage sambil mempromosikan fitur keamanan enkripsi ujung-ke-ujung milik WhastApp.
“WhatsApp jauh lebih pribadi dan aman daripada iMessage, dengan enkripsi ujung-ke-ujung yang berfungsi di iPhone dan Android, termasuk obrolan grup,” ungkap Zuckerberg.
Layanan pesan Apple memang memiliki fitur enkripsi ujung-ke-ujung, tetapi hanya saat semua pengguna dalam percakapan menggunakan perangkat Apple.
Namun, ketika pengguna iPhone menggunakan SMS atau MMS, mereka tidak terenkripsi dengan ponsel Android.
"Dengan WhatsApp, Anda juga dapat mengatur semua obrolan baru untuk menghilang dengan satu ketukan tombol," ujar Zuckerberg.
“Dan tahun lalu kami juga memperkenalkan pencadangan terenkripsi ujung ke ujung. Semuanya masih belum dimiliki iMessage,” imbuhnya.
Di Twitter, bos WhatsApp Will Cathcart menyebutkan enkripsi ujung-ke-ujung aplikasi perpesanan itu meluas ke percakapan lintas platform.
BACA JUGA:
"Jika Anda memiliki iPhone, Anda mungkin memperhatikan ketika teks Anda berubah warna secara tiba-tiba. Itu berarti pesan Anda dikirim melalui SMS. Privasi yang berkurang ini terjadi tanpa peringatan atau persetujuan Anda," kata Cathcart.
"WhatsApp jauh lebih pribadi dan aman karena berbagai alasan. Di WhatsApp, enkripsi ujung-ke-ujung otomatis berfungsi dengan baik. WhatsApp juga memiliki lebih banyak fitur privasi, seperti utas pesan yang menghilang, pesan media yang hanya dapat dilihat sekali, dan kemampuan untuk mengatur semua obrolan baru agar menghilang secara otomatis dengan satu ketukan tombol. Ini semua adalah fitur privasi yang tidak dimiliki iMessage," sambungnya.
Awal tahun ini Google mengkritik kebijakan Apple, mendorong perusahaan untuk mengizinkan pengiriman pesan RCS di iPhone, seperti dikutip dari TechSpot.
Google mengadopsi RCS di Android tahun lalu, yang juga mengenkripsi ujung-ke-ujung. Perusahaan sejak itu mengeluh bahwa Apple mengunci pengguna ke dalam ekosistemnya dengan hanya mengizinkan enkripsi dan fitur-fitur canggih lainnya melalui iMessage.
Namun, WhatsApp juga tidak luput dari sindiran pesaingnya Telegram karena masalah keamanan. Pendiri Telegram Pavel Durov bulan lalu menyebut layanan itu pada dasarnya tidak aman. Dia mengatakan kerentanan WhatsApp sebagai "pintu belakang yang ditanam" dan mengklaim aplikasi itu sebagai alat pengawasan.