Bagikan:

JAKARTA - Gedung Putih akan memberikan penjelasan kepada senator pada Selasa 11 Juli mengenai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pertemuan yang berlangsung secara rahasia seiring dengan upaya legislator untuk mengadopsi perlindungan hukum terhadap teknologi yang berkembang pesat tersebut.

Penjelasan tersebut, yang akan berlangsung pada pukul 3 sore waktu setempat, dipimpin oleh Pemimpin Senat Partai Demokrat AS, Chuck Schumer dan senator-senator lainnya. Ini akan menjadi pertemuan rahasia pertama di Senat yang membahas AI dan akan berlangsung di fasilitas informasi bersifat sensitif yang terbagi dalam beberapa kompartemen (sensitive compartmented information facility/SCIF) di Capitol AS.

Para pembicara dalam pertemuan tersebut akan meliputi Avril Haines, Direktur Badan Intelijen Nasional; Deputi Menteri Pertahanan Kathleen Hicks; Direktur Kebijakan Sains dan Teknologi Kantor Gedung Putih, Arati Prabhakar; serta Direktur Badan Intelijen Geospasial Nasional, Trey Whitworth.

Schumer memberitahu para senator dalam sebuah surat bahwa pertemuan tersebut akan menunjukkan bagaimana pemerintah AS "menggunakan dan berinvestasi dalam AI untuk melindungi keamanan nasional kita dan memahami apa yang dilakukan lawan kita dalam bidang AI... Tugas kita sebagai legislator adalah mendengarkan para ahli dan mempelajari sebanyak mungkin sehingga kita dapat menerjemahkan gagasan-gagasan ini menjadi tindakan legislatif."

Schumer, yang bulan lalu mendesak adanya "undang-undang komprehensif" untuk mengatasi AI, berjanji akan mengumpulkan "pemikir-pemikir terkemuka dalam kecerdasan buatan" mulai bulan September untuk bergabung dalam "serangkaian Forum Wawasan AI yang akan menjadi dasar baru bagi kebijakan AI."

Pemerintah di seluruh dunia sedang mempertimbangkan cara untuk mengurangi bahaya teknologi yang sedang muncul ini, dan para legislator AS semakin mendesak dilakukannya tindakan cepat untuk mengatasi risikonya.

AI generatif, yang menggunakan data untuk menciptakan konten baru seperti tulisan yang terdengar manusiawi seperti ChatGPT, semakin populer dan beberapa ahli mengatakan bahwa teknologi ini bisa mengubah masyarakat atau manusia.

Pada bulan April, Schumer menyebarkan kerangka kerja yang menguraikan rezim regulasi baru untuk "mencegah kerusakan yang berpotensi fatal bagi negara kita sambil pada saat yang sama memastikan bahwa AS maju dan memimpin dalam teknologi yang transformatif ini."

Kongres memiliki perpecahan pendapat yang sempit dan belum mencapai konsensus mengenai legislasi AI.

Pada bulan April, CEO dari pengembang ChatGPT, OpenAI, perusahaan pendukungnya Microsoft , dan Alphabet sudah  bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya untuk membahas AI.