Bagikan:

YOGYAKARTA – Jika dalam waktu dekat ini Anda berencana membeli HP Flip, disarankan untuk mengetahui dulu apa saja kekurangan ponsel lipat. Jenis ponsel tersebut memang cukup menarik peminat, namun bukan berarti jenis telepon gemgam itu tak luput dari kekurangan.

Artikel berikut ini akan memberikan gambaran untuk Anda terkait kekurangan ponsel lipat, khususnya yang berencana membeli ponsel lipat dalam waktu dekat.

Kekurangan Ponsel Lipat

Secara umum, ponsel lipat adalah telepon genggam yang dapat dilipat. Jenis ponsel lipat tidak hanya terbatas pada ponsel biasa, namun pada smartphone. Misalnya, Nokia 2780 Flip yang akhir-akhir ini banyak diminati karena fiturnya yang sederhana. Sedangkan ponsel lipat yang memiliki berbagai fitur canggih misalnya Galaxy Z Flip yang dimiliki oleh pabrikan ponsel Korea Selatan, Samsung. Lalu, apa saja kekurangan ponsel lipat pada umumnya?

  1. Rentan di Area Lipatan

Ponsel lipat memang menawarkan tampilan dan penggunaannya yang unik. Namun, muncul beberapa kasus bahwa ponsel lipat memiliki kerentanan pada area lipatan, terlebih pada produk ponsel Android yang memiliki sistem lipatan pada layarnya.

Di beberapa produk, layar ponsel lipat Android jadi mudah tergores yang bisa membawa dampak pada kerusakan komponen lain. Hal itu terjadi karena berbagai faktor, misalnya karena usia atau karena banyaknya intensitas pemakai membuka dan menutup lipatan ponsel.

Bahkan, Galaxy Z Flip yang jadi ponsel Android lipat hanya bisa dibuka-tutup sebanyak 200.000 kali. Selebihnya ponsel akan rentan mengalami kerusakan.

  1. Pilihan Terbatas

Tahukah Anda bahwa hingga saat ini tak banyak model ponsel lipat yang ada di pasaran? Hal itu terjadi karena tidak semua perusahaan berani mengusung teknologi lipatan yang layak pada smartphone.

  1. Harganya Mahal

Pada smartphone, teknologi lipatan yang diterapkan pada ponsel ternyata cukup mahal. Kondisi itu tentu berdampak pada harga jual yang harus dibayar oleh masyarakat yang ingin membeli ponsel lipat.

  1. Keawetan Ponsel

Semakin tinggi intensitas pengguna membuka atau menutup lipatan, maka semakin tinggi pula risiko ponsel mengalami kerusakan. Hal itu berdampak pada keawetan ponsel. Bagi orang yang hanya mementingkan ponsel dari sisi fungsional, ponsel lipat tidak direkomendasikan. Terlebih bagi pengguna yang mengharuskan mereka buka-tutup ponsel dalam waktu yang relatif sering.

  1. Komponen Mahal

Ponsel lipat yang mengalami kerusakan membutuhkan biaya servis yang mahal pula. Pasalnya, perangkat keras pada smartphone lipat memiliki teknologi yang terbaru sehingga memiliki harga komponen juga relatif mahal.

  1. Masalah pada Anti Gores

Pemasangan anti gores pada layar ponsel memang hal biasa. Namun tahukah Anda bahwa di beberapa kasus, terjadi penggelembungan pada anti gores yang dipasang pada ponsel lipat terutama di area tengah yang jadi inti lipatan. Penggelembungan tersebut tidak hanya akan berpengaruh pada kinerja layar ponsel namun juga pada estetika ponsel.

  1. Layar Berpotensi Pecah

Melipat ponsel dengan keras, baik sengaja atau tidak, memicu terjadinya kerusakan pada layar. Saat hal itu terjadi layar jadi pecah hingga muncul titik hitam atau jenis kerusakan lain pada layar.

  1. Bobot yang Cukup Berat

Beberapa ponsel lipat, baik berbasis Android maupun ponsel biasa, memiliki dua layar yakni layar utama dan layar kecil yang menjadi pendamping di bagian luar. Layar utama digunakan untuk menampilkan menu ponsel secara keseluruhan, sedangkan layar pendamping biasanya digunakan untuk menampilkan fitur yang bersifat pokok seperti jam atau pop-up notifikasi.

Adanya dua layar tersebut tentu menambah bobot. Tak bisa dipungkiri bahwa satu ponsel dengan dua layar akan memiliki bentuk yang sedikit lebih tebal dan bobotnya lebih berat dibanding ponsel dengan satu layar.

Itulah informasi tentang kekurangan ponsel lipat. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.