Bagikan:

JAKARTA - CEO Binance, Changpeng Zhao, mengumumkan bahwa Binance telah resmi mengeluarkan surat cegah dan larang kepada entitas penipuan yang dikenal sebagai Binance Nigeria Limited.

Pada Minggu, 18 Juni, Zhao mengumumkan hal tersebut melalui Twitter. Pada tanggal 9 Juni, Securities and Exchange Commission (SEC) Nigeria merilis surat edaran yang menyatakan kegiatan ilegal Binance Nigeria Limited di negara tersebut.

Menurut laporan, juru bicara Binance menanggapi bahwa entitas yang disebut dalam surat edaran tersebut tidak terafiliasi dengan perusahaan mereka. Juru bicara tersebut menyatakan niat perusahaan untuk mencari kejelasan dari SEC Nigeria dan mengulangi komitmennya untuk bekerja sama dalam langkah-langkah selanjutnya.

Meskipun Binance membantah afiliasi dengan Binance Nigeria Limited yang disebut dalam surat edaran SEC, perusahaan tersebut saat ini juga menghadapi gugatan dari Securities Exchange Commission (SEC) Amerika Serikat. SEC Amerika Serikat telah mengajukan 13 dakwaan terhadap entitas Binance dan Zhao.

Beberapa dakwaan meliputi operasi sebagai bursa, perusahaan pialang, lembaga kliring yang tidak terdaftar, serta menyajikan informasi palsu tentang kontrol perdagangan. SEC Amerika Serikat menyatakan bahwa meski menghasilkan pendapatan sebesar 11,6 miliar dolar AS (Rp173,5 triliun) dari pelanggan Amerika Serikat, Binance dan Zhao tidak mendaftarkan diri sebagai bursa, perusahaan pialang, atau lembaga kliring.

Dalam perkembangan terbaru pada tanggal 17 Juni, Hakim Amy Berman Jackson dari Amerika Serikat menyetujui kesepakatan antara Binance.US, Binance, dan SEC Amerika Serikat. Kesepakatan ini mengakibatkan pembatalan perintah pengamanan sementara sebelumnya yang bertujuan untuk membekukan semua aset Binance.US.

Binance, yang tersedia di sekitar 100 negara, mendaftarkan kantor pusatnya di George Town, Kepulauan Cayman pada tahun 2017. Pada tahun 2019, perusahaan juga mendaftarkan anak perusahaannya di Mahe, Seychelles.