Meta Turunkan Batas Usia Penggunaan Headset Quest 3 Pesaing Apple Vision Pro
DOK META

Bagikan:

JAKARTA - Meta berencana untuk menurunkan usia minimum penggunaan headset Virtual Reality (VR) Quest miliknya, dari 13 tahun menjadi 10 tahun.

Orang tua dapat membuat dan mengelola akun di Meta Horizon untuk anak-anak berusia 10 tahun di headset Meta Quest 2 dan Quest 3 mulai akhir tahun ini.

Profil yang dikelola orang tua akan secara otomatis diatur ke pribadi, artinya pengguna lain tidak akan dapat mengikuti praremaja tanpa persetujuan mereka atau orang tua mereka.

Praremaja tidak dapat mengubah setelan privasi dan keamanan default, hanya orang tua yang bisa. Perusahaan juga akan memberi orang tua kendali atas aplikasi yang diunduh oleh praremaja dari toko aplikasi.

"Saat orang tua berbagi usia praremaja dengan kami, kami akan menggunakan informasi ini untuk memberikan pengalaman yang sesuai usia di seluruh app store kami. Misalnya, kami hanya akan merekomendasikan aplikasi yang sesuai usia," ujar Meta dalam blog resminya, dilansir Sabtu, 17 Juni.

Raksasa teknologi milik Mark Zuckerberg ini merangkul Entertainment Software Ratings Board (ESRB) dan International Age Rating Coalition (IARC) untuk menilai aplikasi menarik dan mendidik untuk usia 10 tahun ke atas.

"Semua aplikasi akan memiliki halaman deskripsi produk yang memberikan informasi tentang data apa yang dikumpulkan dan bagaimana data itu dapat digunakan, apakah aplikasi tersebut memiliki fitur sosial atau peringkat usia," ungkap Meta.

Meta menegaskan, tidak menayangkan iklan untuk kelompok usia itu. Orang tua juga bisa memilih apakah data anak mereka akan digunakan untuk meningkatkan pengalaman, atau mereka dapat menghapus akun anak mereka, termasuk semua data yang terkait dengannya.

Saat ini, perusahaan teknologi yang memiliki produk VR, termasuk Meta mendapati tekanan dari anggota parlemen Amerika Serikat (AS) untuk tidak memasarkan layanannya kepada pengguna yang lebih muda.

Hal itu datang karena dampaknya terhadap pengguna muda, termasuk potensi mereka untuk membahayakan kesehatan mental remaja atau membawa mereka ke konten berbahaya, seperti dikutip dari CNN Internasional.