Bagikan:

JAKARTA - Akibat menembakan gumpalan raksasa ke luar angkasa, Bulan di Saturnus yakni Enceladus diketahui berpotensi menampung kondisi yang mendukung kehidupan.

Berdasarkan data dari misi Cassini milik NASA, para ilmuwan berhasil mengungkapkan Enceladus, secara teori, memiliki semua bahan kimia yang dibutuhkan untuk mendukung makhluk hidup.

"Tapi sekarang, hasil baru ini mengungkapkan tanda kimia yang jelas dari sejumlah besar garam fosfor di dalam partikel es yang dikeluarkan ke luar angkasa oleh gumpalan bulan kecil. Pertama kali elemen penting ini ditemukan di lautan di luar Bumi," ungkap penulis studi Frank Postberg, seorang ilmuwan planet di Free University of Berlin.

Gumpalan raksasa yang diklaim air laut Bulan itu, ternyata mengandung fosfor, unsur penting dalam materi genetik dan seluler. Bahan kimia ini adalah mineral paling melimpah kedua di tubuh manusia.

"Fosfor dalam bentuk fosfat sangat penting untuk semua kehidupan di Bumi. Kehidupan seperti yang kita tahu tidak akan ada tanpa fosfat," ujar Postberg.

"Dan kami tidak memiliki alasan untuk berasumsi bahwa potensi kehidupan di Enceladus, jika memang ada, harus berbeda secara fundamental dari Bumi," imbuhnya.

Mereka, para ilmuwan menemukan fosfor dengan memeriksa data yang dikumpulkan oleh Cassini dari survei 13 tahun sistem Saturian, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan minggu ini di jurnal Nature.

Cassini jatuh dan hancur di atmosfer Saturnus pada 2017. Tetapi sebelum itu, wahana antariksa telah mengumpulkan data dengan melewati geyser Enceladus yang terus meletus di kutub selatannya dan cincin E Saturnus, juga mengandung partikel yang lepas dari Bulan.

Di bawah kerak esnya, Enceladus memiliki lautan bawah permukaan yang hangat sedalam lebih dari 30 mil, menyelimuti seluruh bulan.

Letusan di kutub selatannya memuntahkan partikel es ke luar angkasa, yang di mana pesawat ruang angkasa penelitian seperti Cassini dapat dengan mudah mempelajari susunan kimiawi lautan tanpa menyelam atau bahkan menyentuh permukaan bulan.

Misi sebelumnya menunjukkan, Enceladus memiliki semua blok bangunan penting kehidupan, seperti karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan belerang, tetapi tidak dengan fosfor hingga penelitian baru itu muncul.

Penemuan tersebut tidak memberikan bukti adanya alien di Enceladus. Tetapi, keberadaan fosfor menghilangkan hambatan besar bagi kehidupan apa pun yang mungkin berkembang di sana, seperti dikutip dari Popsci dan Engadget, Jumat, 16 Juni.

Enceladus mengorbit jauh di Tata slSurya, sekitar 800 juta mil dari Bumi. Jadi, di masa mendatang, para ilmuwan planet harus menyisir data yang dikumpulkan oleh Cassini (saat menyelidiki Saturnus dan bulan-bulannya) untuk menyimpulkan seperti apa Bulan itu sebenarnya.