Kominfo Fokuskan Program Transformasi Digital untuk Dukung Visi Indonesia Maju 2045
Plt. Menkominfo Mahfud MD di kantor Kemenkominfo Jakarta (foto: tangkapan layar/VOI))

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memfokuskan Program Transformasi Digital untuk mendukung Visi Indonesia Maju 2045. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo Mahfud MD, perkembangan teknologi digital menuntut ketersediaan layanan digital yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas.   

“Oleh karena itu, hadirnya teknologi digital serta kompleksitas tantangan yang melekat, menjadikan transformasi digital sebagai salah satu instrumen utama dalam mewujudkan visi Indonesia maju tahun 2045,” ujarnya dalam siaran resmi Kominfo, dikutip Selasa, 6 Juni.

Lebih dari itu, Mahfud MD juga menekankan bahwa transformasi digital perlu digalakkan secara kolaboratif agar bermanfaat secara inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

“Inklusif berarti seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses infrastruktur dalam ruang digital secara merata dan aman. Memberdayakan artinya masyarakat mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif, sekaligus menciptakan nilai tambah dalam pemanfaatan," jelasnya. 

"Dan berkelanjutan memiliki makna masyarakat mampu merasakan manfaat teknologi digital secara kontinyu dan dapat mendukung pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs),” tambah Plt Menkominfo itu.

Sebagai kementerian sentral dalam mengawal transformasi digital, menurut Mahfud MD, Kementerian Kominfo akan tetap melanjutkan penyiapan prasyarat pelaksanaan transformasi digital tahun 2024 mendatang. Utamanya dalam membangun infrastruktur digital secara merata. 

Selain itu, secara khusus, Kementerian Kominfo akan terus berupaya mengantisipasi dampak penetrasi internet yang sudah mencapai lebih dari 78% dari total populasi. Terutama berkaitan dengan kesenjangan akses teknologi dan konektivitas digital yang masih terasa dalam berbagai dimensi baik ekonomi, sosial maupun spasial. 

“Kominfo juga memberikan perhatian atas meningkatnya ancaman siber, kebocoran data, penyebaran hoaks, peningkatan arus data secara global yang diprediksi mencapai 780 eksabita per bulan pada tahun 2026 mendatang,” tegasnya.