JAKARTA - Pabrikan otomotif Ford Motor co., mengumumkan akan menarik 3 juta unit kendaraan, terkait dengan inflator kantung udara yang dapat pecah. Pengumuman ini terkait dengan perintah Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Naional Amerika Serikat (NHTSA), Selasa 19 Januari lalu.
Inflator kantung udara yang berpotensi rusak diketahui berada di sisi pengemudi. Perintah ini sekaligus merupakan penolakan terhadap petisi yang dilakukan oleh Ford dan Mazda, terkait penolakan untuk menarik kendaraan karena cacat inflator katung udara di tahun 2017 lalu.
Cacat tersebut dinilai bisa menyebabkan kantung udara pecah dan mengirimkan pecahan logam yang berpotensi mematikan. Inflator ini merupakan lansiran Takata. Melansir Reuters Jumat 22 Januari, Inflator Takata telah mengakibatkan sedikitnya 400 cedera dan 27 kematian di seluruh dunia. Termasuk 18 kematian di AS dengan dua Ford Ranger 2006 yang ditarik sebelumnya.
Selain Ford, keputusan ini juga berlaku untuk Mazda Motor Corp., untuk menarik kembali 5.800 inflator kantung udara pada kendaraan Seri B rentang waktu produksi 2007-2009. Total penarikan akibat cacat inflator kantung udara ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah otomotif Negeri Paman Sam.
Dimana ada lebih dari 67 juta inflator yang ditarik. Di seluruh dunia ada 100 juta inflator yang dipasang oleh 19 pabrikan mobil juga ditarik kembali. Menurut NHTSA, bukti yang dimiliki menunjukan inflator tersebut menimbulkan risiko keamanan.
Ada pun kendaraan Ford yang ditarik kembali mencakup berbagai model dan tahun pembuatan. Mulai dari Ford Ranger, Fusion, Edge, Lincoln Zephyr/MKZ, Mercury Milan dan Lincoln MKX tahun produksi tahun 2006 - 2012. Mazda sendiri dirancang oleh Ford dengan platform dan kantung udara yang sama dengan Ford Ranger.
BACA JUGA:
Ford memperkirakan penarikan ini akan menimbulkan biaya sebesar 610 juta dolar AS. Namun, pihak Ford akan tetap mematuhi keputusan ini.
"Kami menghormati keputusan NHTSA dan akan mengeluarkan penarikan kembali, "kata Ford.
Sebelumnya, NHTSA juga menolak petisi yang diajukan General Motors Co., untuk menghindari penarikan kembali 5,9 juta kendaraan di AS dengan kantung udara Takata. Penarikan ini juga mencakup 7 juta kendaraan di seluruh dunia dengan biaya sebesar 1,2 miliar dolar AS.