Kaspersky Blokir 49 Juta Serangan yang Menargetkan Bisnis di Asia Tenggara Tahun Lalu
Kaspersky memblokir 49 juta serangan di Asia Tenggara (foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Data terbaru Kaspersky mengatakan bahwa, solusi keamanan sibernya untuk bisnis telah berhasil memblokir 49.042.966 ancaman lokal yang berupaya menginfeksi perusahaan di wilayah Asia Tenggara pada tahun lalu. 

Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 19.614.418 insiden serangan yang terjadi di perusahaan Indonesia. Sedangkan serangan yang terjadi di Vietnam sebanyak 17.834.312 dan Thailand 5.838.460.

Selain itu juga, ada sebanyak 3.841.548 ancaman lokal yang mengincar bisnis di Malaysia yang telah berhasil dicegah oleh Kaspersky, 1.585.384 di Filipina, dan 328.844 di Singapura.

"Puncak pandemi pada tahun 2020 memperlihatkan 92 juta infeksi lokal yang dicegah oleh Kaspersky. Kemudian angka tersebut menurun pada tahun 2021 dengan 69 juta insiden dan kembali turun lebih jauh tahun lalu dengan 49 juta insiden, hampir setengah dari jumlah total tahun 2020," kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta. 

Statistik Kaspersky juga menunjukkan bahwa lanskap program berbahaya ditemukan langsung di komputer pengguna atau media yang dapat dilepas dan terhubung dengannya (flash drive, kartu memori kamera, ponsel, hard drive eksternal), atau yang awalnya masuk ke komputer dalam bentuk tidak terbuka (misalnya, program dalam penginstal kompleks, file terenkripsi, dll.).

Sementara ancaman lokal terhadap perusahaan di Asia Tenggara lebih tinggi dibandingkan dengan ancaman online yang dimonitor dan diblokir oleh Kaspersky tahun lalu, penurunan stabil juga terlihat dari tahun ke tahun.

“Terlepas dari tren penurunan, bisnis atau perusahaan tetap harus waspada karena USB yang dipersenjatai dan drive yang dapat dilepas masih dapat menjadi sumber malware efektif yang dapat membahayakan jaringan, server, bahkan perangkat keras Anda,” tambah Yeo. 

Menurut Yeo, perlindungan terhadap serangan offline tidak hanya membutuhkan solusi antivirus yang mampu menangani objek yang terinfeksi, tetapi juga firewall, fungsi anti-rootkit, dan kontrol atas perangkat yang dapat dipindahkan.

Jika USB atau drive yang dapat dilepas menginfeksi sistem Anda, pakar Kaspersky menyarankan bisnis untuk memiliki konsep pertahanan komprehensif yang mampu melengkapi, menginformasikan, dan memandu tim Anda dalam melawan serangan dunia maya paling canggih dan tertarget seperti platform Kaspersky Extended Detection and Response (XDR).