Bagikan:

JAKARTA - YouTube dilaporkan tengah menindak pengguna yang mencoba menghindari iklannya dan menolak memutar video sampai pemblokir dinonaktifkan atau mereka mendaftar untuk langganan Premium.

Seperti dilaporkan pengguna Reddit, Sazk100 yang memposting gambar pesan peringatan pop-up saat mencoba menonton video di YouTube sambil menjalankan pemblokir iklan di browser mereka.

Peringatan itu berisi, Pemblokir iklan tidak diizinkan di YouTube. Dan kemudian menjelaskan di mana iklan memungkinkan YouTube tetap gratis untuk miliaran pengguna di seluruh dunia.

Perusahaan juga meminga pengguna, untuk "Matikan pemblokir iklan Anda atau berlangganan YouTube Premium," tulis peringatan itu.

Mereka yang enggan memilih salah satu opsi tersebut tidak akan dapat menonton video di platform sama sekali. Pengguna kemudian diberi dua opsi, yakni mengizinkan iklan diputar, atau mendaftar ke langganan YouTube Premium yang bebas iklan.

Biaya YouTube Premiun sekitar 11,99 dolar AS (Rp176 ribuan) per bulan atau 119,99 dolar AS per tahun (Rp1,7 jutaan), harga yang memang  tidak ramah di kantong masyarakat menengah ke bawah  di Indonesia.

Jika pengguna memutuskan untuk berlangganan YouTube Premium, mereka akan mendapatkan manfaat seperti menghapus iklan, unduhan offline dan termasuk akses ke YouTube Music.

Langkah tersebut ternyata merupakan bagian dari uji global terbatas yang dilakukan oleh platform milik Alphabet, untuk memastikan pengiklan terus mendapatkan penayangan terbanyak.

"Kami sedang menjalankan percobaan kecil secara global yang mendesak pemirsa dengan pemblokir iklan diaktifkan untuk mengizinkan iklan di YouTube atau mencoba YouTube Premium," ujar Juru Bicara YouTube kepada Bleeping Computer, dikutip Jumat, 12 Mei.

“Deteksi pemblokir iklan bukanlah hal baru, dan penerbit lain secara teratur meminta pemirsa untuk menonaktifkan pemblokir iklan," imbuhnya.

Alphabet melaporkan telah mengalami penurunan pendapatan iklan triwulanan ketiga berturut-turut pada akhir April, didorong oleh pasar iklan digital yang bergejolak dan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.