Bagikan:

JAKARTA - WhatsApp dan Google akhirnya menyelidiki terkait dugaan penyalahgunaan mikrofon di latar belakang oleh insinyur Twitter, yang berujung pada tuduhan mata-mata.

Peristiwa ini bermula ketika insinyur Twitter, Foad Dabiri mendapati mikrofon di aplikasi milik Meta itu telah berulang kali berjalan di latar belakang saat dia tidak menggunakan WhatsApp.

Kemudian, dia men-tweet tangkapan layar dari Dasbor Privasi Android, yakni sebuah fitur dimiliki Google yang melacak bagaimana dan kapan aplikasi pihak ketiga mengakses kamera serta mikrofon.

Tangkapan layar menunjukkan WhatsApp menyalakan mikrofonnya setidaknya setiap dua menit antara pukul 04.20 hingga 06.53.

"WhatsApp telah menggunakan mikrofon di latar belakang saat saya tidur dan sejak saya bangun jam 6 pagi (dan itu hanya bagian dari garis waktu!) Apa yang terjadi," cuit Dabiri.

Tak lama setelah itu, miliarder Elon Musk me-retweet posting Dabiri dengan mengatakan, "WhatsApp tidak dapat dipercaya," tweet Musk.

Dan secara kebetulan, Musk juga baru saja mengumumkan akan meluncurkan fitur terenkripsi pada layanan Direct Messages-nya (DM) di Twitter paling cepat bulan ini. Dia juga dikenal sebagai penggemar Signal.

Hasil dari penyelidikan kedua perusahaan menunjukkan, terdapat bug di sistem Android, dan Google mengonfirmasi penyelidikan mereka terhadap masalah tersebut.

Google juga menyatakan akan segera meluncurkan perbaikan bagi pengguna yang terpengaruh. WhatsApp menyatakan bug di Android mengirimkan informasi palsu ke Dasbor Privasi pengguna.

"Pengguna memiliki kontrol penuh atas pengaturan mikrofon mereka. Setelah diberikan izin, WhatsApp hanya mengakses mikrofon ketika pengguna melakukan panggilan atau merekam catatan suara atau video dan meskipun demikian, komunikasi ini dilindungi oleh enkripsi end-to-end sehingga WhatsApp tidak dapat mendengarnya," ungkap WhatsApp dalam Twitter resminya.

Dabiri bukanlah orang pertama yang menyadari masalah ini. Pelacak fitur WABetaInfo telah mendapati bug tersebut sebulan yang lalu, menggambarkannya sebagai false positive yang memengaruhi pemilik beberapa perangkat Pixel dan Samsung.

Mereka menambahkan, dengan me-restart ponsel mungkin bisa memperbaiki masalah ini. Demikian dikutip dari Engadget, Kamis, 11 Mei.