JAKARTA - DuckDuckGo, platform mesin pencari, berhasil membuktikan bahwa privasi pengguna merupakan nilai penting. Platform alternatif Google yang bermarkas di Paoli, Amerika Serikat ini baru saja mencapai 102.251.307 total pencarian pada hari Senin, 18 Januari.
Angka tersebut menjadi tonggak prestasi baru bagi perusahaan. Untuk pertama kalinya, DuckDuckGo berhasil mendapatkan 100 juta pengguna harian.
Pada bulan November 2019, DuckDuckGo mencapai 50 juta pencarian per hari. Jadi, butuh waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai angka 100 juta.
Memang, dibandingkan Google, DuckDuckGo bukanlah ancaman nyata. Meskipun angka pasti tidak tersedia, Google memiliki milyaran pengguna setiap harinya.
Tapi, jika membicarakan kelebihan, DuckDuckGo pantas disebut menjanjikan. Mengedepankan privasi pengguna sebagai nilai utama, platform mesin mencari yang dikembangkan Gabriel Weinberg ini cukup sukses dalam kompetisi langsung dengan Google.
Bisa dilihat dari grafik angka pertumbuhan pengguna yang dirilis perusahaan. Setiap tahun, selalu ada penambahan angka pengguna yang cukup signifikan. Penambahan paling signifikan terjadi setiap Google, Safari, maupun kompetitor lain menambahkan fitur yang membatasi privasi pengguna.
Privasi Sebagai Prinsip Utama
Melansir Forbes, perusahaan mengklaim jika mesin pencari miliknya tidak menyimpan informasi personal milik pengguna. Hasilnya, DuckDuck Go tidak memiliki data personal yang bisa dijual bebas.
Community Manager DuckDuckGo Daniel Davis menyebutkan jika pertumbuhan pesat ini merefleksikan kesadaran publik terhadap data pribadi.
“Juga mulai tumbuhnya perhatian terhadap data pribadi yang disalahgunakan, serta hak mendasar kita (pengguna) terhadap privasi tidak dihargai oleh banyak perusahaan,” ungkap Davis kepada wartawan Forbes, Selasa, 19 Januari.
Nilai tersebut juga menjadi rahasia di balik pertumbuhan aplikasi Signal dan Telegram. Terlepas dari keresahan masyarakat terkait kebijakan privasi baru WhatsApp, tawaran layanan dengan akses minimum terhadap data pribadi pengguna membuat kedua platform tersebut tumbuh cepat di awal tahun 2021.
Tanpa Jualan Data, Darimana Pendapatan Perusahaan?
Setiap perusahaan membutuhkan pemasukan. Dan tentu 55 karyawan yang menjaga agar platform tetap berjalan butuh biaya untuk bertahan hidup.
“Mungkin masyarakat sering bertanya bagaimana model pendapatan kami serta bagaimana kami bisa menjaga produk gratis ini tetap berjalan,” terang Davis.
Beruntungya, lanjut Davis, perusahaan sudah mendapatkan keuntungan sejak tahun 2014. Sebagian besar pendapatan berasal dari iklan yang muncul berdasarkan kata kunci pencarian pengguna. Bukan berdasarkan profil pengguna atau history pencarian sebagaimana teknik Google.
“Contohnya, jika Anda mengetikan kata kunci ‘mobil’, kami akan menunjukkan iklan yang berhubungan dengan mobil, tanpa mengetahui sedikitpun tentang Anda sebagai individu. Bahkan, karena kami tidak mengumpulkan data pribadi, kami pun tidak memiliki konsep history pencarian,” tegas Davis.
BACA JUGA:
Kelebihan DuckDuckGo Dibanding Google
Dalam kompetisi platform mesin pencari, DuckDuckGo bukanlah pemain anyar. Platform ini sudah membuka layanannya sejak tahun 2008. Dan hingga saat ini, platform tersebut sudah mewadahi puluhan juta pencarian anonim.
Sebagaimana Google, pengguna bisa mendapatkan beragam jenis data yang ditampilkan pada hasil mesin pencarian. Mulai dari website, gambar, video, serta berita.
Lalu, bagaimana kelebihan DuckDuckGo ketimbang Google? Search Engine Journal menyebutkan dua kelebihan platform ini.
Yang pertama tentu saja privasi. Nilai utama yang menjadikan layanan DuckDuckGo berbeda serta dipercaya pengguna sejak pertama kali diluncurkan. Mesin pencari yang aman juga menjadi kebanggaan perusahaan, di tengah menjamurnya platform sejenis namun mengandalkan data pribadi pengguna.
Kedua, perusahaan sudah merancang agar platform ini mudah digunakan –bahkan oleh pemula sekalipun. Halaman antarmuka yang jernih serta navigasi yang tegas menjamin kebebasan pengguna dalam mendapatkan berbagai informasi yang diinginkan.
Ketiga, popularitas DuckDuckGo tumbuh setiap tahunnya. Bagi mesin pencari, jumlah kata kunci yang disediakan pengguna menjadi salah satu suplemen yang membuatnya makin bagus. Kita bisa melihat Google, yang menggabungkan kata kunci dengan preferensi pengguna sehingga mampu menghasilkan pencarian yang makin tepat dan relevan.