JAKARTA - Sejumlah wilayah di Indonesia tengah dilanda bencana alam. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun terus memetakan informasi data kejadian bencana di Indonesia.
Salah satunya melalui aplikasi InaRISK, yang diluncurkan BNPB empat tahun lalu. Aplikasi ini berguna untuk menginfokan potensi risiko bencana di daerah masing-masing yang ada di Indonesia.
Data dan informasi yang ditampilkan InaRISK bermanfaat untuk menganalisa potensi kebencanaan di daerah masing-masing. Sehingga instansi terkait, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (KemenPUPR) dapat segera bertindak cepat dalam menanggulangi risiko bencana.
Melalui aplikasi InaRISK, risiko bencana yang berpotensi terjadi di wilayah masing-masing dapat diketahui oleh pengguna. Bencana seperti banjir, banjir bandang, gempa bumi, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, kebakaran hutan, letusan gunung berapi, tsunami, tanah longsor, hingga bencana multibahaya lainnya.
Aplikasi InaRISK sudah tersedia di Android dan macOS, serta bisa diakses melalui laman InaRISK.bnpb.go.id. Masyarakat bisa menguduh aplikasi ini secara gratis di Play Store bagi pengguna Android dan Apple Store bagi pengguna macOS.
BACA JUGA:
BNPB mengklaim aplikasi ini dapat membantu masyarakat dalam mengambil langkah mitigasi bencana maupun bertindak ketika bencana itu terjadi. Aplikasi ini dapat menerjemahkan seluruh penghitungan ilmiah potensi bencana lintas-sektoral dengan bahasa yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami masyarakat.
"Ini adalah alat diseminasi kajian informasi, pemetaan risiko, dan integrasi data. Pada aplikasi ini disediakan mulai dari ancaman bahaya hingga kajiannya," kata Ridwan Yunus, salah satu pengembang InaRISK dalam konferensi persnya di Graha BNPB, pada 2019 lalu.
Seperti misalnya banjir yang terjadi di Aceh. Pada aplikasi disediakan sejumlah informasi meliputi prediksi ketinggian air, hingga wilayah yang terdampak dapat dipetakan, termasuk risiko bahaya bagi masyarakat.
VOI pun mencoba mengunduh aplikasi ini. Tidak dibutuhkan proses login seperti memasukkan nama maupun identitas pribadi lainnya ketika masuk pada aplikasi ini untuk pertama kalinya.
Pengguna bakal langsung diarahkan masuk pada laman beranda. Pada bagian itu, muncul peta Indonesia dengan penunjuk pilihan menu pada bagian kanan atas. Peta bisa diperbesar dan diperkecil sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Pengguna InaRISK juga bisa memasukkan nama wilayah, baik kabupaten ataupun provinsi tempat tinggalnya, kemudian tentukan jenis potensi bencana yang ingin diketahui. Nantinya aplikasi ini akan menampilkan berbagai informasi lain terkait wilayah yang dikaji.
Selain banjir, Anda juga bisa memasang pengaturan lain untuk potensi banjir bandang, gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor, hingga tsunami. Pilihan tersebut berada di samping kolom area lokasi.
Tidak hanya menginformasikan kajian sebuah bencana di suatu wilayah, aplikasi ini juga memberikan edukasi mengenai cara pencegahan dan langkah mitigasi yang harus dilakukan oleh masyarakat saat berada di wilayah yang berpotensi bencana.
Bahkan, pada aplikasi ini juga menyediakan informasi gedung-gedung fasilitas umum yang memadai sebagai lokasi berkumpul atau tempat pengungsian sementara, misalnya sekolah hingga rumah sakit.
Informasi tersebut didasarkan pada beberapa parameter, di antaranya Jumlah penduduk - data BPS Jumlah rumah, fasilitas publik, fasilitas kritis - data BPS, BIG, dan Pemda Data PDRB – data pemda Data tutupan lahan – KLHK dan BIG.