JAKARTA - Sejumlah wilayah di Indonesia mengalami bencana alam, salah satunya banjir. Luapan air sungai Krueng Baro Garo dengan intensitas tinggi permukaan air mencapai 70 sentimeter, merendam wilayah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Setidaknya, ada enam kecamatan di Kabupaten Pidie yang terdampak banjir, antara lain Kecamatan Dleima, Pidie, Padang Tiji, Mila, Glumpang Baro dan Indrajaya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie mencataat, ada 14 unit rumah yang terendam, 11.371 jiwa terdampak dan 1.080 jiwa mengungsi.
BACA JUGA:
Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerugian akibat bencana banjir adalah dengan menerapkan strategi mitigasi. Namun perlu diingat, mitigasi sebaiknya dilakukan sebelum kejadian bencana terjadi.
Mengingat mitigasi merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Dikutip VOI dari laman resmi BPBD, strategi mitigasi yang dapat diparaktikkan untuk meminimalisir risiko bencana banjir antara lain, Melakukan penataan daerah aliran sungai; Membangun sistem pemantauan dan peringatan banjir.
"Jangan mendirikan bangunan di bantaran sungai. Membuang sampah di tempat sampah dan melakukan pengerukan sungai serta melakukan penghijauan di hulu sungai jadi cara sederhana untuk meminimalisir banjir," kutip VOI, Selasa, 19 Januari.
Kalaupun bencana banjir telah terjadi, ada baiknya masyarkat segera mengungsi ke tempat yang aman. Dan segera, menghubungi instansi yang terkait untuk penanggulangan bencana.
Sebelumnya diberitakan, BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.