Elon Musk Optimistis Starship Bisa Meluncur dalam Enam Minggu Lagi Usai Gagal Uji Terbang
CEO SpaceX, Elon Musk, cukup puas dengan uji terbang pertama dari Starship beberapa waktu lalu. (foto: dok. spacex)

Bagikan:

JAKARTA - CEO SpaceX, Elon Musk, cukup puas dengan uji terbang pertama dari Starship beberapa waktu lalu, meski mengalami kegagalan mesin dan fungsi lainnya. Kini, dia merencanakan penerbangan selanjutnya.

Melalui obrolan Spaces di Twitter pekan lalu, Musk melaporkan kerusakan yang sebenarnya terjadi cukup kecil, tetapi memang menyebabkan roket kehilangan kendali.

“Hasilnya kira-kira seperti yang saya harapkan dan mungkin sedikit melebihi harapan saya. Secara keseluruhan, saya benar-benar merasa itu adalah penerbangan yang hebat," ujar Musk.

Harapan itu, menurut Musk, di mana kendaraan akan keluar dari pad dan mendapatkan data signifikan selama penerbangan, termasuk melalui tekanan dinamis maksimum atau max-Q.

Musk memprediksi, perusahaan akan siap untuk melakukan upaya peluncuran lagi dalam waktu sekitar dua bulan dengan peluang lebih besar untuk mencapai ruang angkasa.

Peluncuran kendaraan raksasa itu pada 20 April menyebabkan beberapa kerusakan pada landasan peluncuran SpaceX, Boca Chica di Texas Selatan dan lingkungan sekitar.

Starship diluncurkan ke luar angkasa di atas pendorong roket Super Heavy. Beberapa menit setelah lepas landas, pesawat ruang angkasa itu diharapkan bisa terpisah dari pendorong roket, tetapi mesin Super Heavy kemudian mati selama uji terbang, yang menyebabkan ia kehilangan ketinggian, dan mulai jatuh.

Peristiwai ini menurut SpaceX adalah pembongkaran cepat yang tidak terjadwal, atau eufemisme yang sering digunakan untuk kecelakaan ledakan.

Akibat dari penghentian penerbangan kendaraan (penghancuran diri) yang biasanya hanya membutuhkan waktu 40 detik untuk bekerja, pesawat ruang angkasa dan pendorong meledak di atas Teluk Meksiko.

Peristiwa tersebut bisa menjadi faktor penentu berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan Starship baru di landasan peluncuran.

"Margin struktural kendaraan tampaknya lebih baik dari yang kami harapkan. Seperti yang kami tahu kendaraan itu benar-benar melakukan jungkir balik menjelang akhir dan masih tetap utuh," jelas Musk.

Penghancuran diri yang tertunda bukan satu-satunya masalah. Setelah ledakan, puing-puing jatuh di sekitar 385 hektar tanah yang terdiri dari fasilitas SpaceX dan Boca Chica State Park.

Yang terakhir mengakibatkan kebakaran seluas 3,5 hektar. Musk menanggapi dengan mengatakan belum terdapat kerusakan akibat dari kegagalan peluncuran itu.

"Sejauh pengetahuan kami, belum ada kerusakan yang berarti pada lingkungan yang kami sadari," ungkap Musk.

Federal Aviation Administration (FAA) sedang menyelidiki peristiwa tersebut dan akan menghentikan Starship sampai sistem, proses, atau prosedur apa pun yang terkait dengan kecelakaan itu tidak memengaruhi keselamatan publik.

"(Kami) akan menentukan akar penyebab dari peristiwa tersebut dan mengidentifikasi tindakan korektif yang harus diterapkan operator untuk menghindari terulangnya," ucap agensi AS itu.

SpaceX tidak diizinkan untuk melakukan upaya peluncuran lain dari kendaraan Starship hingga peninjauan tersebut selesai. Tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan. Demikian dikutip dari Engadget dan CNN Internasional, Selasa, 2 Mei.