JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam penanganan konten hoaks di dunia digital dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Melalui kerja sama ini, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan bahwa mereka akan berkolaborasi dalam menciptakan fitur teknologi AI dalam membantu Kementerian Kominfo mengawasi konten hoaks di internet.
“Adanya kebutuhan dalam menciptakan sistem teknologi. Lewat kerja sama ini, Kominfo dan Korika BRIN akan menciptakan teknologi kecerdasan artifisial untuk melakukan analisis berita hoaks dan sentimen,” katanya, melansir laman resmi Kominfo, Jumat, 14 April.
Semuel juga menjelaskan, nantinya Korika BRIN akan menghasilkan algoritma yang dibuat melalui teknik Natural Language Processing dan Machine Learning yang akan diberikan kepada Kominfo untuk dapat dimanfaatkan.
“Hasil yang diharapkan Kominfo dapat memanfaatkan teknologi Kecerdasan Artifisial dalam menjalankan fungsi pengawasan atas berita hoaks dan sentimen di sosial media,” tegasnya.
BACA JUGA:
Selain itu, kerja sama ini juga menjadi salah satu tindak lanjut penerapan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia (Stranas KA) yang diluncurkan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada tanggal 10 Agustus 2020 silam
“Korika merupakan hasil pemikiran kolektif dan kolaboratif dari berbagai entitas yang melengkapi komponen quad helix, pemerintah, industri, akademis, dan komunitas. Untuk mengorkestrasi ekosistem kolaborasi untuk menghasilkan inovasi,” ujar Ketua Umum Korika, Hammam Riza.
Kerja sama yang diformalkan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini juga menjadi wujud nyata kolaborasi percepatan penerapan strategi nasional kecerdasan bauatan menuju Visi Indonesia 2045.
“Ini sejalan dengan pembentukan Korika yang merupakan gabungan pusat inovasi kecerdasan artifisial (PIKA) saat BPPT,” tegasnya.