Apple Akan Gunakan Kembali Kobalt Bekas dalam Baterai pada 2025 untuk Capai Nol Karbon di Tahun 2030
Apple Inc akan menggunakan kobalt daur ulang untuk baterainya. (foto; dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Apple Inc mengumumkan pada  Kamis 13 April bahwa mereka akan menggunakan kobalt daur ulang dalam baterai mereka mulai tahun 2025. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mereka untuk membuat semua produk mereka netral karbon pada akhir dekade ini.

Magnet di perangkat Apple akan menggunakan elemen logam langka daur ulang, dan papan sirkuit cetak yang dirancang di dalamnya akan menggunakan timah pengapian dan pelapisan emas daur ulang, menurut keterangan perusahaan itu.

Apple berusaha menjadi netral karbon melalui seluruh rantai pasokannya dan siklus hidup setiap produk pada tahun 2030. Pada  Selasa, 11 April perusahaan itu juga menggandakan komitmen keuangan ke dalam dana yang telah mereka dirikan dua tahun lalu untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang menghilangkan karbon di atmosfer.

Beberapa perusahaan teknologi sebelumnya dituduh menjadi rekanan dalam kematian anak-anak di Republik Demokratik Kongo (DRC) yang dipaksa menambang kobalt, bahan penting dalam baterai yang digunakan dalam kebanyakan elektronik konsumen.

Sebagian besar kobalt diproduksi sebagai produk sampingan dari pertambangan tembaga atau nikel, namun para penambang kecil di selatan Kongo mengeksploitasi endapan dekat permukaan yang kaya akan kobalt.

Sebanyak seperempat dari seluruh kobalt yang digunakan dalam produk Apple berasal dari bahan daur ulang pada tahun 2022, naik dari 13% dari tahun sebelumnya, kata Apple.

Sekarang, seperti dilaporkan Reuters, Apple mendapatkan lebih dari dua pertiga dari semua aluminium, hampir tiga perempat dari semua logam tanah jarang, dan lebih dari 95% dari semua tungsten dalam produk mereka dari bahan daur ulang.