Bagikan:

JAKARTA - Pandemi berangsur usai, tetapi hal ini menyebabkan pengiriman Personal Computer (PC) merosot tajam secara global, terutama pada Mac besutan Apple.

Menurut hasil awal International Data Corporation (IDC), pengiriman global berjumlah 56,9 juta, turun dari 29,0 persen dibandingkan dengan kuartal (Q1) yang sama pada 2022.

Hasil ini, dikatakan IDC menandakan berakhirnya periode permintaan yang disebabkan oleh COVID dan untuk sementara kembali ke tren sebelum COVID.

Sedangkan, untuk pengiriman pada Q1 2023 secara substansial lebih rendah dari 59,2 juta pada Q1 2019 dan 60,6 juta unit pada Q1 2018.

“Meskipun inventaris saluran telah habis dalam beberapa bulan terakhir, itu masih jauh di atas kisaran empat hingga enam minggu yang sehat,” ungkap Jitesh Ubrani dari IDC, dilansir Selasa, 11 April.

“Bahkan dengan diskon besar-besaran, saluran dan pembuat PC dapat mengharapkan inventaris yang meningkat untuk bertahan hingga pertengahan tahun dan berpotensi hingga kuartal ketiga," imbuhnya.

Dari lima pembuat PC tradisional terbesar di dunia, Apple mendapat pukulan paling telak pada Q1 ini, dengan pengiriman PC turun 40,5 persen dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2022, yang mencapai 6,9 juta tetapi turun menjadi 4,1 juta pada kuartal pertama di tahun yang sama.

Hal itu karena chip M1 berhasil melawan tren kategori yang lebih besar pada 2021/2022. Chip itu menandai pembaruan komputasi PC terbesar Apple sejak perusahaan beralih ke Intel beberapa dekade sebelumnya, dikutip dari TechCrunch.

Kemudian diikuti Lenovo dan Asus, yang sama-sama mengalami penurunan pengiriman sebesar 30,3 persen dari kuartal ke kuartal, sementara pengiriman Dell menurun sebesar 31 persen.

HP masih bernasib terbaik, meskipun hanya mengirimkan 24,2 persen PC lebih sedikit pada Q1 2023 dibandingkan dalam tiga bulan pertama tahun lalu.

Perlu dicatat, PC tradisional termasuk desktop, notebook, workstation dan tidak termasuk tablet atau server x86. Jeda dalam pertumbuhan dan permintaan juga memberi rantai pasokan ruang untuk melakukan perubahan karena banyak pabrik mulai menjajaki opsi produksi di luar China.

Sementara itu, pembuat PC juga menyusun ulang rencana mereka untuk sisa tahun ini dan mulai menarik pesanan Chromebook guna mengantisipasi perkiraan kenaikan biaya lisensi akhir tahun ini.

Meski pengiriman PC kemungkinan akan menderita dalam waktu dekat, tetapi IDC memperkirakan akan bangkit kembali menjelang akhir tahun dengan peningkatan yang diharapkan dalam ekonomi global. Faktor lainnya juga karena banyak pelanggan yang akan mulai berpikir untuk meningkatkan ke Windows 11.

"Pada tahun 2024, basis terinstal yang sudah tua akan mulai diperbarui. Jika ekonomi cenderung naik saat itu, kami mengharapkan kenaikan pasar yang signifikan karena konsumen ingin menyegarkan diri, sekolah berusaha mengganti Chromebook yang usang, dan bisnis beralih ke Windows 11," jelas Wakil Presiden Riset, Perangkat dan Tampilan di IDC, Linn Huang.

"Jika resesi di pasar utama berlanjut hingga tahun depan, pemulihan dapat terjadi sebuah kerja keras," sambungnya.