Kereta di Jepang Ini Tetap Bisa Melaju dengan Aman saat Gempa Bumi
Ilustrasi. (Steenium/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sebagai salah satu negara yang mengandalkan kereta untuk mobilitas warganya sehari-hari. Jepang terus mengembangkan teknologi kereta yang mereka miliki. 

Bersama China dan Eropa, Jepang berlomba dalam menghadirkan kereta dengan teknologi terkini, cepat, nyaman dan aman. Kereta terbaru yang dimiliki oleh Jepang salah satunya adalah kereta peluru N700S.

Diluncurkan tahun lalu, kereta ini melayani jalur Tokaido Shinkansen yang menghubungkan Stasiun Tokyo dan Stasiun Shin-Osaka di Osaka. Kecepatannya, hingga 360 kilomter per jam, meski dibatasi maksimal hingga 285 kilometer per jam. 

Dari segi tampilan, N700S tidak terlihat terlalu berbeda dari model N700 atau N700A sebelumnya. Tapi lihat lebih dekat, kereta baru ini memiliki hidung yang lebih bersudut, lekukan yang lebih 'montok' dan desain lampu depan yang lebih ramping.

Di bagian dalam, kursi dengan desain baru memungkinkan penumpang untuk bersandar lebih jauh, menawarkan kenyamanan lebih, terutama bagi penumpang jarak jauh. Setiap kursi memiliki stopkontak individu.

kereta peluru
Ilustrasi. (Topcools Tee/Unsplash)

Pencahayaan interior telah dirancang untuk menciptakan suasana yang lebih lembut dan lebih santai. Rak bagasi di atas kepala akan menyala di setiap perhentian untuk mengingatkan penumpang tentang barang bawaan mereka. Lebih banyak area penyimpanan khusus reservasi untuk bagasi ekstra besar telah ditambahkan ke model ini juga.

Gempa bumi

Perjalanan sebenarnya akan jauh lebih tenang dan mulus, berkat sistem suspensi aktif baru yang membantu menyerap gerakan kereta. Selain fokus pada peningkatan kenyamanan, desainer di belakang model baru ini sangat menekankan pada keselamatan.

Kereta ini memiliki kontrol otomatis dan sistem pengereman yang ditingkatkan, sehingga memungkinkan berhenti lebih cepat jika terjadi keadaan darurat.

Tak hanya itu, kereta ini juga dilengkapi dengan sistem propulsi diri baterai lithium-ion sekaligus menjadi yang pertama dari jenisnya di dunia. 

Kereta peluru
Ilustrasi. (Fikri Rasyid/Unsplash)

Sistem ini memungkinkan kereta api untuk berjalan sendiri dalam jarak pendek selama pemadaman listrik, memungkinkan kereta untuk pindah ke lokasi yang lebih aman dengan kecepatan rendah jika terdampar di area berisiko tinggi - di jembatan atau di terowongan, misalnya - selama gempa bumi.

Komponen yang ditingkatkan akan memakan lebih sedikit ruang di bawah lantai kereta dibandingkan dengan model lama, sehingga memungkinkan konfigurasi yang lebih fleksibel, dari empat menjadi 16 gerbong. Ini juga mengurangi konsumsi energi sekaligus mempercepat waktu produksi, menjadikannya pilihan yang lebih menarik bagi operator internasional.

"Dengan membuat mekanisme di bawah lantai N700S lebih ringan dan lebih kompak, kami menciptakan standar baru," kata Wakil Kepala Departemen Bisnis Kereta Peluru JR Central Masayuki Ueno seperti melansir CNN.