Western Digital Alami Insiden Keamanan Jaringan, Operasi Bisnis Terpengaruh
Western Digital Corp (WDC), mengumumkan pada Senin 3 April, bahwa mereka sedang menyelidiki insiden keamanan jaringan. (foto: twitter @westerndigijpn)

Bagikan:

JAKARTA - Pembuat perangkat penyimpanan data, Western Digital Corp (WDC), mengumumkan pada Senin 3 April, bahwa mereka sedang menyelidiki insiden keamanan jaringan setelah terjadi pelanggaran pada beberapa sistem yang mengganggu sebagian operasi bisnis mereka.

Pihak yang tidak berwenang memperoleh beberapa data dari sistem mereka, dan Western Digital sedang berusaha memahami sifat dan ruang lingkup dari data tersebut, perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa insiden tersebut dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut pada operasi bisnis mereka, dan sedang menerapkan tindakan untuk mengamankan operasi tersebut, termasuk dengan menonaktifkan sistem dan layanan.

Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan otoritas penegak hukum, setelah melakukan penyelidikan internal dengan para ahli keamanan dan forensik eksternal.

Western Digital Corp didirikan pada tahun 1970 di California, Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen terkemuka dalam industri perangkat penyimpanan data, termasuk hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), dan produk lainnya seperti kartu memori dan flash drive.

Perusahaan ini memiliki pasar yang luas dan jangkauan bisnis yang global, dengan produknya digunakan dalam berbagai industri, termasuk teknologi informasi, media dan hiburan, dan sektor bisnis. Western Digital juga telah mengakuisisi beberapa perusahaan terkemuka di industri teknologi dan penyimpanan data, termasuk SanDisk dan Hitachi Global Storage Technologies.

Saat ini, Western Digital memiliki kantor di seluruh dunia dan melayani pelanggan di berbagai wilayah, termasuk Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin.