Bagikan:

JAKARTA - Blur, platform jual beli aset digital Non-Fungible Token (NFT), telah berhasil menguasai sebagian besar penjualan NFT dalam sebulan terakhir. Meskipun demikian, harga token asli Blur, BLUR, mengalami penurunan tajam dan berada di level terendahnya dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut data dari dappradar.com, Blur memiliki pangsa pasar sebesar 71 persen dalam volume penjualan selama seminggu terakhir. Sementara itu, data dari Dune Analytics menunjukkan bahwa Blur berkontribusi sebesar 42 persen dalam jumlah transaksi, sedangkan Opensea, market place NFT lainnya, berkontribusi sebesar 48,3 persen.

Kendati begitu, dalam hal jumlah pedagang dalam seminggu terakhir, Opensea unggul dengan lebih dari 89.000 pedagang, dibandingkan dengan Blur yang hanya memiliki 39.000 pedagang.

Bitcoin.com News melaporkan meskipun Blur memiliki dominasi dalam pasar NFT, harga token aslinya, BLUR, mengalami penurunan lebih dari 28 persen dalam sebulan terakhir. Sedangkan aset kripto lainnya, seperti ETH dan BTC, mengalami kenaikan harga pada bulan Maret. Sementara ETH naik 8,5 persen, dan BTC naik 19,8 persen, BLUR malah turun 28 persen terhadap dolar Amerika Serikat.

Saat ini, BLUR memiliki kapitalisasi pasar sekitar 248 juta dolar AS (Rp3,7 triliun), dengan suplai sirkulasi sebesar 426,84 juta BLUR token. Ada sekitar 42.509 alamat unik yang memegang token BLUR, dan sekitar 94,42 persen dari seluruh BLUR yang dibuat disimpan dalam 10 dompet.

Data dari coincarp.com juga menunjukkan bahwa hanya 100 pemegang BLUR yang menguasai 98,10 persen dari total pasokan token, dengan alamat teratas adalah deployer kontrak BLUR. Sementara itu, BLUR mencapai harga tertinggi pada 14 Februari 2023, yaitu seharga 5,02 dolar AS (Rp75.185) per token. Namun saat ini, harga per BLUR turun menjadi 0,579 dolar AS (Rp8.600-an), sehingga harga token ini telah turun lebih dari 88 persen sejak saat itu.

Meskipun BLUR mengalami penurunan harga, namun penggunaan NFT semakin populer dan banyak digunakan di berbagai industri. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi blockchain dan aset kripto terus berkembang dan memiliki potensi besar di masa depan.