JAKARTA - Membangun peradaban manusia di luar angkasa bukanlah hal yang gampang dilakukan. Pasalnya, memerlukan sumber daya energi yang besar untuk menopang keinginan tersebut. Berkat penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan, harapan itu masih bisa diwujudkan dengan menggunakan ilmu pengetahuan.
Para peneliti dari Columbia University dan Universidad Adolfo Ibanez memberikan laporan terbaru yang diterbitkan di jurnal APS Physics. Penelitian tersebut menguraikan bagaimana memanfaatkan energi yang dihasilkan lubang hitam.
Secara teoritis mereka mengatakan bahwa manusia bisa mengambil energi dari lubang hitam dengan cara memanem muatan partikel plasma yang lepas dari event horizon. Sebagai informasi tambahan, event horizon merupakan suatu area yang membatasi ruang-waktu di mana cahaya sekecil apa pun tidak dapat lolos.
“Lubang hitam biasanya dikelilingi partike plasma panas yang mengandung muatan medan magnet,” ujar Luca Comisso selaku peneliti di Columbia University seperti yang dikutip dari Futurism, Kamis, 14 Januari
“Teori kami mengungkapkan bahwa ketika garis-garis medan magnet terputus dan terhubung kembali dengan cara yang benar, mereka dapat mempercepat partikel plasma menjadi energi negatif maka energi lubang hitam bisa diekstraksi dalam jumlah yang besar,” kata Comisso menambahkan.
Temuan terbaru ini menunjukkan bahwa sumber energi dari lubang hitam tersebut bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup umat manusia, terutama untuk misi penjelajahan angkasa.
Ini bukan pertama kalinya para peneliti membeberkan temuannya untuk mengambil energi dari lubang hitam. Belum lama ini, menurut studi yang diterbitkan di Nature Physics pada bulan Juni, mengungkapkan bahwa manusia bisa mencelupkan suatu benda ke dalam event horizon lubang hitam dan mengisinya dengan energi negatif. Dengan memotongnya, kita dapat memanen energi yang dihasilkan dalam bentuk yang berbalik.
BACA JUGA:
Teori yang dipaparkan Comisso dan timnya tidak melenceng begitu jauh dari gagasan tersebut. Teori ini dibuat berdasarkan fakta yang menyatakan bahwa partikel plasma akan didorong ke dua arah yang berlainan, keduanya berlawanan perputaran lubang hitam. Tergantung pada polaritas tembakan plasma.
Para peneliti tersebut meyakini bahwa manusia dapat memanfaatkannya sebagai sumber energi tak terbatas. Lubang hitam kehilangan energi dengan cara menambah partikel bermuatan negatif.
“Seperti orang yang kehilangan berat badan karena memakan permen yang negatif kalori,” ujar Comisso. “Mungkin ini terdengar aneh, tapi bisa terjadi di wilayah yang disebut ergosfer, tempat kontinum ruang-waktu berputar begitu cepat sehingga setiap objek berputar ke arah yang sama dengan lubang hitam.”
Di wilayah ini, garis-garis medan magnet terputus dan tersambung kembali secara berulng-ulang pada tingkat kecepatan yang sangat ekstrim. Partikel plasma ditembakkan dengan kecepatan yang hampir menyerupai kecepatan cahaya. Fenomena inilah yang ingin dimanfaatkan para peneliti untuk mengekstrak energi dalam jumlah yang besar.
“Kami memperhitungkan bahwa proses energi plasma bisa mencapai tingkat efisiensi 150 persen, jauh lebih tinggi daripada pembangkit listrik yang ada di Bumi,” kata Felipe Asenjo, profesor fisika dari Universidad Adolfo Ibanez.
“Meraih efisiensi yang lebih besar dari 100 persen itu memungkinkan sebab lubang hitam membocorkan energi,” jelasnya, “yang diberikan secara cuma-cuma kepada plasma yang keluar dari lubang hitam.”