JAKARTA - Senator Elizabeth Warren kembali menyerang industri kripto dengan mengumumkan rencananya untuk membentuk "tentara anti-kripto" di Amerika Serikat.
Dalam postingan Twitter terbarunya, ia mengajak para pemilih untuk mendukung kampanyenya dengan menyoroti beberapa prestasinya sebagai senator, termasuk menyediakan alat bantu dengar yang dijual bebas dan menurunkan biaya penitipan anak di Massachusetts.
Namun, salah satu hal yang menarik perhatian adalah rencananya untuk "membangun tentara anti-kripto" yang akan melawan penyebaran mata uang digital di negara tersebut.
“Saya berada dalam perjuangan ini untuk menempatkan pemerintah kita di sisi keluarga pekerja. Bergabunglah dengan kampanye pemilihan ulang kami hari ini,” tulis Elizabeth Warren (@ewarren) March 29, 2023
BACA JUGA:
Warren bukanlah pengkritik kripto yang baru. Ia telah lama menyuarakan keprihatinannya tentang dampak negatif kripto terhadap perekonomian, lingkungan, dan keamanan nasional.
Pada akhir tahun lalu, ia mengusulkan Undang-Undang Anti Pencucian Uang Aset Digital (AML) tahun 2022, yang bertujuan untuk mengatur industri kripto dengan lebih ketat. AML juga mewajibkan semua entitas terdesentralisasi untuk mematuhi standar AML yang sama dengan lembaga keuangan tradisional.
RUU tersebut mendapat tentangan keras dari berbagai pihak, termasuk Partai Republik, Demokrat progresif, dan komunitas kripto dan teknologi. Mereka berpendapat bahwa RUU tersebut akan menghambat inovasi, merugikan konsumen, dan melemahkan daya saing AS di dunia digital.
Meskipun demikian, Warren tidak menyerah pada usahanya untuk mengekang kripto. Ia berjanji untuk memperkenalkan kembali RUU tersebut tahun ini dan membentuk "tentara anti-kripto" yang akan bekerja sama dengan regulator, penegak hukum, dan pakar keuangan.
Langkah tersebut diambil dengan dalih untuk melindungi kepentingan publik dari ancaman kripto. Ia juga mengklaim bahwa mayoritas rakyat AS mendukung langkah-langkahnya dan tidak percaya pada janji-janji palsu dari industri kripto.