Galaxy Digital Rugi Rp15 Triliun dari Kripto Gegara Pasar <i>Bearish</i> 2022
Galaxy Digital umumkan kerugian dari investasi kripto. (Foto; Dok. Cryptoast)

Bagikan:

JAKARTA – Galaxy Digital, salah satu manajer aset digital terbesar di dunia, telah mengalami tahun yang sulit di tengah pasar bearish kripto yang berkepanjangan. Perusahaan tersebut melaporkan kerugian bersih sebesar 1 miliar dolar AS (setara Rp15 triliun) untuk tahun 2022, terutama karena penurunan nilai investasi utamanya di sektor kripto.

Dalam sebuah postingan blog yang dipublikasikan pada Kamis, 30 Maret, CEO Galaxy Digital Mike Novogratz menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut menghadapi tantangan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" tahun lalu, tetapi tetap optimis tentang masa depan industri kripto.

"Kerugian tersebut terutama disebabkan oleh mark to market yang belum direalisasikan pada investasi dalam portofolio Principal Investments kami, yang didorong oleh kondisi pasar yang tertekan," tulis keterangan Galaxy Digital.

Dia menambahkan bahwa Galaxy Digital telah memanfaatkan kesempatan untuk memperkuat bisnis operasionalnya di tahun 2022, dengan meningkatkan layanan perbankan investasi, perdagangan, manajemen aset, dan penelitian kripto. Dia juga mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah berinvestasi dalam beberapa proyek inovatif dan berdampak di ruang kripto, seperti NFT, DeFi, metaverse, dan infrastruktur blockchain.

"Pendapatan tetap, komoditas akan memberi tahu Anda bahwa kita sedang menuju resesi. [Ketua Federal Reserve] Powell harus berhenti sejenak dan kita mesti menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang kita kira,” kata Novogratz.

“Dan itu adalah perbedaan besar dalam psikologi. Hal ini membuat Bitcoin dan Ethereum bergerak. Jika pernah ada waktu untuk berada di Bitcoin dan kripto, inilah alasannya mengapa hal tersebut diciptakan, yaitu karena pemerintah mencetak terlalu banyak uang setiap kali rasa sakitnya menjadi terlalu besar. Dan kita sedang melihatnya," tambahnya.

Menurut siaran pers terbaru dari Galaxy Digital, perusahaan tersebut telah menghasilkan pendapatan sebelum pajak sebesar 150 juta dolar AS (Rp2,2 triliun) hingga 24 Maret 2023, sambil mempertahankan posisi likuiditas yang kuat. Perusahaan tersebut juga mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan produk baru dan memperluas kehadiran global mereka di tahun ini.

Galaxy Digital adalah salah satu pemain utama di industri kripto, dengan aset di bawah manajemen sebesar 7 miliar dolar AS (Rp105 triliun) pada akhir tahun 2022. Perusahaan tersebut didirikan oleh Novogratz pada tahun 2018, dengan visi untuk menjadi jembatan antara dunia keuangan tradisional dan dunia kripto.