<i>Whale</i> Bitcoin Cairkan 12.000 BTC, Pasar Kripto Masih Aman?
Whale Bitcoin jual belasan ribu BTC. (Foto; Dok. DChained)

Bagikan:

JAKARTA – Entitas pemilik kripto terbesar atau Whale yang memegang posisi long Bitcoin (BTC) di Bitfinex secara tiba-tiba mencairkan asetnya pada 25 Maret, menurut data dari Datamish. Dompet kripto atau Wallet ini sudah tidak aktif sejak Juni 2022, dan jumlah total aset yang dicairkan sebesar 12.000 BTC.

Gerakan ini mewakili segmen kecil investor yang ingin keluar dari posisi long dan short BTC mereka untuk memanfaatkan kenaikan harga baru-baru ini. Penjualan pada Bitfinex ini merupakan perubahan signifikan terbesar dalam posisi long BTC sejak Juni tahun lalu. Hal ini menunjukkan volume posisi long BTC sejak Mei 2022. Penurunan 12.000 BTC terjadi ketika volume agregat posisi long BTC sedikit di atas 110.000 BTC.

Informasi tambahan, Long dan Short dalam trading adalah posisi yang diambil oleh investor dalam memprediksi arah pergerakan harga aset yang diperdagangkan. Posisi Long diambil jika investor memperkirakan harga akan naik, sedangkan posisi short diambil jika investor memperkirakan harga akan turun.

Meskipun keluarnya investor besar ini dapat menunjukkan sentimen pasar yang bearish, gambaran keseluruhan tidak begitu pesimistis. Saat ini, total volume BTC yang berada di posisi long mencapai 93.511, yang mencerminkan sentimen pasar bullish yang kuat.

Sementara itu, perilaku investor yang memegang posisi short BTC juga mendukung sentimen pasar bullish. Menurut analis CryptoSlate, posisi short BTC telah mencatat penurunan yang stabil sejak akhir 2022. Saat ini, posisi short BTC berada pada posisi terendah selama satu tahun. Hal ini menunjukkan bahwa "investor tidak ingin bertaruh melawan BTC," seperti yang disampaikan oleh analis CryptoSlate, James V. Straten.

Kenaikan harga BTC baru-baru ini memberikan kontribusi besar terhadap sentimen pasar bullish saat ini. BTC melonjak melewati 28.000 dolar AS (Rp424 jutaan) pada 21 Maret, yang menyebabkan likuidasi mencapai lebih dari 230 juta dolar AS (Rp3,5 triliun) dalam waktu 24 jam. Kenaikan harga juga mendorong pemegang aset jangka panjang untuk menjual posisi mereka, seperti yang diungkapkan oleh penelitian CryptoSlate pada 21 Maret.

"Pemegang aset jangka panjang adalah salah satu faktor paling penting," ujar penelitian tersebut, "karena perilaku mereka menentukan titik terendah lokal dan memacu reli harga di masa depan." Seiring dengan BTC yang menembus $28.000, pemegang aset jangka panjang berlomba untuk menjual sebagian dari aset mereka, sehingga harga BTC sedikit menurun.

Gerakan serupa tercatat selama kenaikan harga BTC yang terjadi pada 15 Maret lalu. Pemegang aset BTC jangka panjang menjual lebih dari 43.000 BTC antara 15 Maret dan 17 Maret.