Bagikan:

JAKARTA – Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler yang kontroversial rupanya sempat ditawari posisi penasihat di Binance pada tahun 2018 dan 2019. Informasi tersebut disampaikan oleh The Wall Street Journal menurut pesan internal yang diperiksa. Meskipun menolak tawaran tersebut, Gensler diduga berbagi strategi lisensi dengan bursa kripto tersebut.

Revelasi ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan Binance oleh regulator Amerika yang meneliti apakah bursa tersebut melanggar hukum sekuritas dengan memungkinkan investor AS melakukan perdagangan di platformnya.

Sementara Binance dan afiliasinya di AS, Binance.US, telah bersikeras bahwa mereka adalah entitas yang berbeda, komunikasi internal yang diperoleh oleh The Journal tampaknya menunjukkan sebaliknya. Pesan-pesan itu menunjukkan bahwa Binance dan Binance.US sangat terkait, dengan staf, teknologi, dan keuangan yang dicampur antara kedua perusahaan.

Mantan CEO Binance.US, yang awalnya mengklaim perusahaan-perusahaan tersebut "sangat berbeda", kemudian meminta staf untuk memberikan poin-poin penting tentang pekerjaan mereka yang harus diketahui oleh CEO Binance Changpeng Zhao dan salah satu pendiri, Wei Zhou.

Selain itu, seorang eksekutif Binance menyarankan cara agar bursa tetap mempertahankan klien terbesarnya di AS, termasuk dengan menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) dan entitas luar negeri.

Binance juga menghadapi masalah operasional pada awal kemunculannya. Segera sebelum Binance.US diluncurkan, seorang staf Binance di Shanghai tidak sengaja memulai perdagangan. Ketika ditanya siapa yang melakukannya, CEO Binance Changpeng Zhao dilaporkan menjawab, "seorang di sini di Shanghai, kesalahan operasi."

Pesan internal juga mengungkapkan bahwa staf Binance dan Binance.US berkumpul dalam sebuah acara, di mana CEO Binance.US saat itu meminta staf untuk memikirkan "belenggu Anda (item pekerjaan Anda yang memerlukan jawaban, akses, persetujuan, pendanaan, di Shanghai)." "SH" merujuk pada Shanghai, menurut sumber yang akrab dengan masalah ini.

Sementara itu, masa jabatan Gensler di SEC ditandai dengan meningkatnya pengawasan atas industri kripto. Dia meminta regulasi yang lebih ketat terhadap aset digital, dengan alasan bahwa mereka sering digunakan untuk menghindari aturan keuangan tradisional.

Kasus Binance dan Gensler menunjukkan betapa rumitnya hubungan antara regulator dan bursa kripto. Selain itu, juga mengungkapkan betapa sulitnya bagi regulator untuk memantau industri kripto yang terus berkembang dengan sangat cepat dan seringkali bermanuver di wilayah abu-abu.

Hal ini menekankan perlunya kerja sama dan komunikasi yang lebih baik antara regulator dan perusahaan-perusahaan kripto untuk mencapai kesepakatan yang adil dan menjaga integritas pasar. Para pelaku industri juga harus memperkuat komitmen mereka untuk mematuhi peraturan dan menjaga transparansi dalam operasi mereka.