JAKARTA - Harga Bitcoin turun lebih dari 5 persen dalam waktu 60 menit dari 23.500 dolar AS (Rp359 jutaan) menjadi 22.240 dolar AS (Rp340 juta), menyusul gelombang ketidakpastian terkait Silvergate Capital, bank yang dianggap ramah terhadap kripto.
Menurut Cointelegraph Markets Pro, penurunan harga telah mengurangi total kapitalisasi pasar Bitcoin sebesar 22 miliar dolar AS (Rp336 triliun), menjadi 430,9 miliar dolar AS (Rp6,5 kuadriliun). Mata uang kripto lainnya seperti Eth (ETH), XRP (XRP), Cardano (ADA) dan Polygon (MATIC) juga mengalami penurunan tajam yang sama. Bahkan, Bitcoin sendiri baru saja turun sebesar 1.200 dolar AS (Rp18,3 jutaan) dalam waktu kurang dari 30 menit.
“Eth (ETH), XRP (XRP), Cardano (ADA) dan Polygon (MATIC), dan mata uang kripto non-Bitcoin lainnya juga mengalami penurunan tajam yang serupa. Bitcoin baru saja turun 1200 dolar AS dalam waktu kurang dari 30 menit,” tulis salah satu pengamat kripto Scott Melker melalui akun Twitternya TheWolfofAllStreet @scottmelker, 3 Maret 2023.
Jatuhnya harga Bitcoin ini disebabkan oleh sejumlah faktor terutama masalah bank Silvergate. Menurut Markus Thielen, kepala penelitian di platform aset digital Matrixport, penurunan harga ini terkait dengan kontroversi Silvergate Bank terbaru yang terkait dengan keterlambatan pengajuan laporan keuangan tahunan dan upaya regulator Amerika Serikat untuk membatasi hubungan antara bank dan perusahaan kripto.
BACA JUGA:
Thielen mengatakan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kejatuhan terus-menerus dari bank Silvergate karena lebih banyak ketidakpastian tentang jalan masuk dan keluarnya fiat. Selain itu, industri kripto juga khawatir bahwa regulator AS akan memutuskan hubungan perbankan lebih lanjut antara perusahaan kripto dan bank yang diasuransikan FDIC. Meskipun demikian, perkembangan ini dianggap menguntungkan bagi Hong Kong dan China yang lebih ramah terhadap kripto.
Beberapa analis teknikal di Twitter sebelumnya telah memprediksi kejatuhan dari resisten 23.000 dolar AS (Rp352 jutaan). Terakhir kali Bitcoin dihargai 22.250 dolar AS (Rp340 jutaan) adalah pada 15 Februari.
Penurunan harga terjadi meskipun Bitcoin mengalami peningkatan pada awal tahun 2023, di mana harganya naik 34,8 persen dari 16.550 dolar AS (Rp253 jutaan) pada 1 Januari. Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) juga turun 4,74 persen dari 1.644 dolar AS (Rp25,1 juta) menjadi 1.566 dolar AS (Rp22,9 juta), sehingga mengalami kehilangan 9 miliar dolar AS atau sekitar Rp137,8 triliun dari kapitalisasi pasarnya hanya dalam satu jam pertama.