Polisi Prancis Ringkus Pelaku Peretasan Kripto Senilai Rp140 Miliar dari DeFi Berbasis Avalanche
Polisi tangkap pelaku peretasan kripto Platypus Finance. (Foto; Dok. NFTNewsPro)

Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian Nasional Prancis telah menangkap dua orang yang diduga melakukan peretasan senilai 9,19 juta dolar AS (sekitar Rp140 miliar) terhadap protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) Platypus Finance yang dikembangkan di atas jaringan Avalanche (AVAX).

Platypus Finance sendiri merupakan pembuat pasar otomatis untuk stableswap. Menurut informasi yang diumumkan oleh polisi Prancis, mereka juga berhasil menyita mata uang kripto senilai 210.000 euro (222.505 dolar AS) atau sekitar Rp3,3 miliar.

Menurut Platypus, mereka mengalami tiga serangan terpisah pada tanggal 16 Februari lalu. Serangan pertama yang terjadi adalah yang terbesar, dan berhasil mencuri stablecoin senilai 8,5 juta dolar AS (setara Rp129,6 miliar). Platypus berhasil membekukan Tether (USDT) senilai 1,5 juta dolar AS (Rp22 miliar) yang dicuri.

Selain itu, dengan bantuan perusahaan infrastruktur keamanan blockchain BlockSec, Platypus juga dapat "memanfaatkan kode yang ada dalam kontrak serangan dan mengambil 2,4 juta USDC".

Platypus mengatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi terkait serangan tersebut dan menemukan bahwa bug yang bertanggung jawab atas serangan tersebut adalah kesalahan logika dalam mekanisme pemeriksaan solvabilitas USP dalam kontrak penyimpanan agunan. Dampak dari serangan tersebut adalah kehilangan patokan Platypus USD (USP) yang baru saja diluncurkan pada bulan Desember lalu. Saat ini, USP diperdagangkan dengan harga 0,3 dolar AS saat penulisan.

Meskipun demikian, Platypus mengonfirmasi bahwa mereka memiliki rencana untuk memberikan kompensasi kepada pool likuiditas (LP) yang terkena dampak. Informasi tambahan, pool likuiditas atau liquidity pool dalam konteks kripto adalah tempat di mana para penyedia likuiditas (liquidity providers) dapat menyimpan aset kripto mereka dan meminjamkan atau menukarkannya dengan orang lain yang membutuhkan likuiditas tersebut.

Dalam konteks DeFi (Decentralized Finance), pool likuiditas merupakan pondasi utama untuk platform DeFi, yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam perdagangan, pinjaman, dan layanan keuangan DeFi lainnya. Pool likuiditas terdiri dari dua jenis aset kripto yang berbeda, dan para penyedia likuiditas menyetorkan aset-aset ini ke pool tersebut dengan harapan mendapatkan keuntungan.

Platypus menyatakan sebanyak 35,4 persen dana masih tetap berada di pool utama. Perusahaan juga berencana menggunakan surplus yang tersimpan di pool utama untuk mengkompensasi LP yang terkena dampak atas kerugian mereka.

"Setelah serangan itu, sekitar 35,4 persen dana tetap berada di pool utama. Surplus yang kami simpan di pool utama akan digunakan sepenuhnya untuk mengkompensasi LP yang terkena dampak atas kerugian mereka,” tulis pengumuman Platypus Finance, dikutip dari U.Today.

Selain itu, Platypus berhasil memulihkan 2,4 juta USDC (17,7 persen dari aset pra-serangan), dan sekitar 53,1 persen dari dana pool akan dikembalikan ke semua LP yang terkena dampak.

Platypus juga sedang berdiskusi dengan berbagai pihak untuk membantu untuk menciptakan kembali stablecoin yang terjebak dalam kontrak serangan, dan setelah semua stablecoin berhasil didapatkan, Platypus akan mendistribusikan token yang telah dicetak ulang ke LP secara pro-rata.

Sementara itu, polisi Prancis menyatakan bahwa mereka masih terus menyelidiki kasus ini dan berharap dapat menemukan bukti lebih lanjut terkait tindakan yang dilakukan oleh para pelaku peretasan. Polisi juga menekankan bahwa keberhasilan dalam menangkap para pelaku tersebut menunjukkan bahwa mereka serius dalam memerangi tindakan kriminal yang terjadi di dunia maya.