Koalisi Xiaomi, Oppo, Huawei dan Vivo Buat Toko Pesaing <i>Play Store</i>
Ilustrasi smartphone (terimakasih0/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Empat pabrikan smartphone asal China, yakni Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo berencana untuk bergabung dalam satu koalisi besar dalam menciptakan satu platform aplikasi bersama. Nantinya aplikasi ini akan menjadi pesaing buat Google Play Store.

Platform baru ini memungkinkan para developer dari seluruh dunia, agar dapat mendistribusikan aplikasi buatannya dalam toko bersama vendor asal China ini. Ekosistem ini diwadahi oleh Global Developer Service Alliance (GDSA). 

Koalisi vendor China (GDSA)

Platform ini akan memudahkan pengembang muda dalam memasarkan aplikasi seperti game, musik, film dan lainnya untuk dapat berekspansi di pasar luar negeri. Jika tak ada halangan, GDSA akan dirilis pada Maret mendatang dan menargetkan beberapa negara termasuk India, Indonesia, Malaysia, Rusia, Spanyol, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Aliansi baru ini merupakan langkah yang jelas menuju kemerdekaan dari Google dan Play Store di pasar internasional. Di mana produsen China tidak memiliki banyak alternarif untuk ekosistem toko aplikasi yang stabil.

"Proyek ini semata-mata hanya untuk memfasilitasi pengunggahan aplikasi oleh pengembang ke masing-masing toko aplikasi Xiaomi, Oppo dan Vivo secara bersamaan. Tidak ada minat bersaing antara layanan ini dan Google Play Store," ungkap pihak Xiaomi kepada Reuters, Jumat, 7 Februari.

Meski seluruh produk Google dilarang beroperasi di China. Setidaknya, Google masih memperoleh pendapatan sekitar 8,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) secara global dari Play Store-nya. Google enggan menanggapi proyek besar dari koalisi pabrikan smartphone asal China tersebut.

Katie Williams, seorang analis di Sensor Tower mengatakan,"Google juga menjual konten seperti film, buku, dan aplikasi lainnya di Play Store dan mengumpulkan komisi sekira 30 persen."

"Dengan membentuk aliansi ini, setiap perusahaan akan mencari untuk memanfaatkan keunggulan yang lain di berbagai daerah, dengan basis pengguna Xiaomi yang kuat di India, Vivo dan Oppo di Asia Tenggara, dan Huawei di Eropa. Kedua, hal ini mulai membangun kekuatan negosiasi lebih banyak terhadap Google," ujar Nicole Peng, selaku XP of Mobility di Canalys.

Sebelum ini, Xiaomi, Vivo dan Oppo juga berencana untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem besar. Rencananya mereka akan menghadirkan fitur transfer data, semacam AirDrop yang ada pada perangkat Apple.