Apple Uji Coba Layanan Pay Later pada Lebih dari 80.000 Karyawan Ritelnya
Apple dikabarkan telah membuat versi beta dari fitur Apple Pay Later. (Foto:dok. Apple)

Bagikan:

JAKARTA – Apple dikabarkan telah membuat versi beta dari fitur Apple Pay Later, yang akan tersedia lebih dahulu untuk pengujian pada lebih dari 80.000 karyawan ritel perusahaan di Amerika Serikat (AS).

Diumumkan di WWDC 2022, Apple Pay Later merupakan opsi pembiayaan beli sekarang, bayar nanti, dimana pelanggan yang memenuhi syarat opsi pembayaran dapat membagi biaya pembelian menjadi empat cicilan yang sama.

Bahkan, pelanggan bisa membayarnya selama enam minggu tanpa bunga atau biaya tambahan.

Mengutip laporan yang didapat jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, ketika fitur eksperimental raksasa teknologi itu sampai ke staf ritelnya, biasanya merupakan tanda layanan tersebut akan dirilis dalam waktu dekat.

Hal itu terbukti saat pekerja Apple Store mulai menguji kartu kredit perusahaan pada 2019 sebulan sebelum tersedia, seperti dikutip dari Engadget, Jumat, 10 Februari.

Selain itu, ketika staf di pusat pengunjung HQ-nya menguji fitur Tap to Pay sesaat sebelum perusahaan mitra pertama seperti Square dan PayPal meluncurkan dukungan untuk solusi pembayaran.

Fitur Apple Pay Later akan dibangun ke dalam aplikasi Wallet di iPhone serta iPad. Fitur ini seharusnya tiba bersama iOS 16, tetapi perusahaan berubah pikiran dan meluncurkan platform seluler baru tanpa fitur di belakangnya.

Gurman pada saat itu mengatakan, perusahaan mengalami tantangan teknis dan teknik yang cukup signifikan dalam meluncurkan layanan Pay Later, yang menyebabkan penundaan.

Sekarang, dikatakan Gurman Apple juga bekerja sama dengan Goldman Sachs Group untuk menawarkan opsi yang membagi biaya pembelian besar menjadi beberapa bulan dengan bunga di atasnya