Bagikan:

JAKARTA - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total investor kripto dari tahun 2020-2022 terus naik secara signifikan. 

Dalam pembukaan acara Bulan Literasi Kripto beberapa waktu lalu, Bappebti menyebutkan bahwa di akhir tahun 2020 jumlah investor kripto berada di angka 4 juta investor. 

Kemudian, tahun berikutnya naik sangat drastis menjadi 11,2 juta investor. Dan pada tahun 2022 kemarin Bappebti mencatat investor kripto tumbuh menjadi 16,55 juta investor di Indonesia. 

Sedangkan untuk total volume transaksi di tahun 2021 pun naik sampai tembus Rp859,4 triliun sepanjang 2021, tumbuh 1.224% dibandingkan nilai transaksi pada 2020 sebesar Rp 64,9 triliun.

Dari latar belakang itulah, Bappebti bersama dengan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto sepanjang bulan Februari, tepatnya mulai 2 Februari hingga 28 Februari 2023 untuk memberikan edukasi terkait aset kripto di Indonesia.

Bulan Literasi Kripto ini juga memiliki tujuan untuk menciptakan awareness dan memberikan pemahaman mengenai kripto dan sebagai sarana menjalin hubungan baik dengan para stakeholder.

Kepala Plt Bappebti Didid Noordiatmoko dalam pernyataan resminya, berharap ketika acara Bulan Literasi Kripto ini usai, ia ingin masyarakat lebih aware dan lebih tahu, lebih mengerti, tidak membabi buta dan investasi kripto tidak hanya sekadar ikut ikutan.

Untuk mendukung perkembangan perdagangan aset kripto di Indonesia, Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) juga mengungkapkan akan menghadirkan Bursa Kripto Indonesia sebelum bulan Juni tahun ini.