Bagikan:

JAKARTA - Setelah mengalami tekanan finansial yang cukup parah pada tahun lalu, para penambang kripto kini merasa lega dengan kenaikan harga Bitcoin (BTC) sebesar 28 persen dalam dua minggu terakhir. Kembalinya harga Bitcoin yang kuat pada awal minggu ini memberikan dampak yang sangat positif pada saham perusahaan penambangan kripto, yang mencatatkan performa bulanan terbaik dalam lebih dari setahun terakhir.

Ini memberikan sedikit rasa lega bagi para penambang yang harus menjual sebagian besar Bitcoin yang mereka tambang untuk meningkatkan likuiditas pada tahun 2022. Hanya dalam dua minggu pertama tahun 2023, perusahaan penambangan BTC terkemuka Bitfarms melihat kenaikan 140 persen dalam harga sahamnya. Demikian juga, saham Marathon Digital Holdings mencatat kenaikan 120 persen. Selama periode yang sama, Hive Blockchain Technologies melihat harga sahamnya naik sebesar 100 persen.

Dengan harga Bitcoin yang meningkat lebih dari 28 persen sejak awal tahun 2023, Indeks MVIS Global Digital Assets Mining yang terdiri dari 20 anggota mengalami kenaikan lebih dari 64 persen hingga saat ini. Ini adalah bulan terbaik bagi indeks sejak diresmikan pada akhir tahun 2021, dilansir Coinspeaker.

Sementara itu, Luxor Hashprice Index yang mengukur berapa banyak yang seorang penambang bisa diharapkan untuk mendapatkan dari daya komputasi yang ditentukan untuk jaringan Bitcoin mengalami kenaikan sebesar 21 persen tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin yang lebih tinggi mengarah pada imbalan yang lebih besar.

Meskipun ada peningkatan dalam harga BTC, harga tersebut masih diperdagangkan dengan diskon 70 persen dari level tertingginya yaitu 69.000 dolar AS. Setelah kejatuhan aset digital tahun lalu, para penambang yang kekurangan uang tunai telah mengurangi pinjaman setelah mengalami tekanan finansial yang cukup parah.

Core Scientific, penambang Bitcoin terbesar dengan daya komputasi menyatakan kebangkrutan pada bulan Desember. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya situasi bagi industri penambangan kripto saat ini. Kepala penelitian aset digital di fund manager VanEck, Matthew Sigel, menyatakan bahwa tingkat utang yang substansial dari banyak penambang kripto dan penurunan tajam harga rig penambangan Bitcoin, merupakan faktor yang membuat situasi menjadi lebih sulit.

Ia menambahkan bahwa dengan situasi ini, lebih menarik untuk memulai usaha penambangan Bitcoin baru daripada mencoba memilih bagian bawah di banyak saham yang terdaftar saat ini. Namun, ketika inflasi mendingin, pasar yang lebih luas telah berubah optimis bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak akan agresif, sehingga investasi berisiko seperti crypto telah rally sejak awal 2023.

Namun, jika narasi pasar ini bergeser, keuntungan cepat dalam kripto dapat berbalik dengan sangat cepat, hal ini menunjukkan bahwa situasi dalam industri kripto sangat fluktuatif dan penting untuk tetap waspada dan memantau perkembangan yang terjadi.