JAKARTA – Penurunan market kripto sejak Mei lalu masih berlanjut hingga saat ini. Penurunan harga Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir berdampak besar bagi para penambang BTC. Menurut laporan terbaru, pada Agustus lalu tercatat aliran keluar Bitcoin dari para penambang selama empat kali berturut-turut.
Para penambang Bitcoin dilaporkan harus menjual Bitcoin mereka untuk mempertahakan stabilitas keuangan mereka sepanjang Agustus lalu. Tercatat sekitar 21.300-an BTC mengalir keluar. Itu merupakan hasil penambangan yang dikumpulkan pada bulan April lalu, menurut laporan Crypto Compare Asset.
Anjloknya harga Bitcoin di bawah 24 ribu dolar AS pada Agustus, bahkan sempat diperdagangkan di bawah 20 ribuan dolar AS dalam beberapa pekan. Penurunan tersebut meningkatkan hash rate tinggi hingga naik 5,28 persen menjadi 212 terra hash per detik. Kondisi ini memaksa perusahaan penambangan Bitcoin untuk menjual BTC mereka.
Penambang Bitcoin terus memanfaatkan beberapa kenaikan kecil selama beberapa bulan terakhir untuk membukukan keuntungan sebagai akibat dari dampak kehancuran dahsyat tahun ini yang tampaknya tidak akan memudar dalam waktu dekat.
Penambang publik telah berhasil menumpuk simpanan BTC dalam jumlah besar setelah bull run 2021 yang luar biasa. Tetapi dengan penurunan pasar baru-baru ini, entitas ini dengan cepat kehabisan koin untuk dijual.
BACA JUGA:
Bulan Agustus adalah bulan yang sulit bagi beberapa perusahaan penambangan Bitcoin, termasuk Stronghold, yang baru-baru ini mengungkapkan telah mencapai kesepakatan dengan pemberi pinjaman New York Digital Investment Group (NYDIG) dan broker untuk mengembalikan sekitar 26.200 mesin penambangan dengan imbalan pembatalan utang sejumlah 67,4 juta dolar AS.
Di sisi lain, CryptoCompare juga mengungkapkan gambaran suram terkait pemulihan aktivitas jaringan yang bersifat sementara. Volume transaksi Bitcoin, untuk satu, naik 10,5 persen menjadi 2,39 triliun dolar AS. Tidak berhenti sampai di situ, CryptoCompare mengamati peningkatan jumlah alamat aktif sebesar 4.47 persen menjadi 916 ribuan, sementara jumlah alamat baru mengalami peningkatan sebesar 3.10 persen menjadi 395 ribuan.
Bahkan ketika jumlah transaksi meningkat sebesar 1.80 persen menjadi 7.82 juta, biaya bulanan turun 27.0 persen menjadi 410 BTC, yang mengakibatkan jatuhnya biaya transaksi rata-rata sebesar 28.2 persen menjadi 5.190 Satoshi.
Penurunan biaya transaksi bersamaan dengan peningkatan aktivitas transaksional dapat dikreditkan ke peningkatan penggunaan solusi penskalaan layer-2 seperti Lightning Network (LN). Pada bulan Agustus, Total Nilai Terkunci (TVL) di Lightning Network naik 12,0 persen menjadi 3,16 miliar dolar AS, mencatatkan peningkatan pertamanya dalam lima bulan terakhir, sebagaimana dilansir dari CryptoPotato.
Harga Bitcoin Anjlok
Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di harga Rp302.852.913 per BTC. Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin turun sebesar 9,0 persen. Harga tertinggi sepanjang masa (ATH) Bitcoin tertoreh pada 10 November 2021 di level Rp984.115.318, menurut laporan data CoinGecko.