Bagikan:

JAKARTA - Sebagai tindak lanjut setelah sukses dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indeks Masyarakat Digital Indonesia atau IDMI pada Selasa, 20 Desember. 

"Kita meluncurkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia, ini adalah salah satu follow up atau tindak lanjut dari hasil KTT G20 di Bali khususnya di sektor transformasi digital," kata Menkominfo Johnny G. Plate dalam keterangan di website Kominfo. 

Johnny juga menambahkan bahwa survei IMDI adalah survei pertama yang menggunakan toolkit yang direkomendasikan atau diadopsi pada saat G20 Summit. 

Menurut Kominfo, IMDI diukur dari empat pilar penting yang mencakup pilar infrastruktur dan ekosistem, pilar keterampilan digital, pilar pemberdayaan dan juga pilar pekerjaan.

Dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang disurvei, dari skala 1-100, Johnny mengatakan Index Masyarakat Digital Indonesia secara Nasional pada tahun 2022 baru mencapai 37,8. Adapun rata-rata yang didapat dari empat pilar tersebut adalah:

  • Pilar Infrastruktur Infrastruktur dan Ekosistem (skor 40,25)
  • Pilar Keterampilan Digital (49.35)
  • Pilar Pemberdayaan (22,06)
  • Pilar Pekerjaan (40,35)

Dari nilai tersebut, memberikan indikasi bahwa Indonesia masih perlu melakukan berbagai perbaikan di keempat pilar IMD.

Johnny juga mengakui salah satu tantangan Indonesia adalah berkaitan dengan pilar pemberdayaan. Oleh karena itu, Pemerintah melakukan pemanfaatan teknologi digital dari hulu ke hilir agar lebih produktif. 

“Pilar pemberdayaan ditemukan yang paling rendah. Ini menjadi tantangan ke depan untuk terus ditingkatkan dari hilirisasi, mengingat upaya itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo,” tandasnya.