Bagikan:

JAKARTA –Pemerintah China memperkuat aturannya tentang konten digital yang tengah marak saat ini. Aturan baru China untuk penyedia konten yang mengubah data wajah dan suara akan berlaku mulai 10 Januari.  Aturan ini tampaknya akan lebih ketat meneliti apa yang disebut teknologi dan layanan "deepfake".

Deepfake adalah salah satu tipe dari kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, video hoax yang cukup meyakinkan. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang saling bertentangan: satunya disebut generator, yang lain disebut diskriminator.

Peraturan dari Cyberspace Administration of China (CAC) yang dikeluarkan pada Minggu malam 11 Desember mengatur agar orang-orang dilindungi dari penyamaran tanpa persetujuan mereka oleh deepfake, gambar yang hampir tidak dapat dibedakan dari aslinya, dan mudah digunakan untuk manipulasi atau informasi yang salah.

CAC mengatakan langkah itu bertujuan untuk mengekang risiko yang mungkin timbul dari aktivitas yang disediakan oleh platform semacam itu yang menggunakan pembelajaran mendalam atau realitas virtual untuk mengubah konten online apa pun, yang disebut regulator sebagai "penyedia layanan sintesis mendalam", dan juga untuk mempromosikan pengembangan industri yang sehat.