Puluhan Perusahaan Teknologi China Ajukan Permohonan Persetujuan untuk Teknologi <i>Deepfake</i>
Ilustrasi teknologi deepfake. (foto: dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA Administrasi Siber China (CAC), telah menerima 110 permohonan dari perusahaan teknologi China seperti Huawei dan Alibaba untuk persetujuan terkait model-model yang dapat digunakan untuk memanipulasi data visual dan audio.

Perusahaan-perusahaan tersebut, menurut daftar yang diterbitkan pada Jumat 1 September oleh CAC, mencari persetujuan tersebut untuk mematuhi aturan yang ditetapkan pada bulan Desember oleh CAC yang mengatur penggunaan teknologi deepfake.

Proses persetujuan ini terpisah dari regulasi CAC terhadap perusahaan teknologi China yang ingin mengembangkan produk kecerdasan buatan generatif (AI), yang sangat diminati sejak kesuksesan produk ChatGPT milik perusahaan AS, OpenAI.

Lima perusahaan teknologi China, termasuk Baidu dan SenseTime Group, pada Kamis 31 Agustus telah meluncurkan chatbot AI ke publik setelah mendapatkan persetujuan pemerintah.

Berbeda dengan chatbot, yang menghasilkan teks, gambar, dan audio yang sepenuhnya baru berdasarkan permintaan pengguna, deepfake menggunakan teknologi AI untuk menghasilkan data visual dan audio yang hampir tidak dapat dibedakan dari aslinya dan dapat dengan mudah digunakan untuk manipulasi atau penyiaran informasi yang salah.