Meta Lanjutkan Komitmennya Bantu Pelaku Bisnis dan Komunitas dengan Teknologi Digital
Aldo Rambie, Kepala Industri, Meta di Indonesia (foto: Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menuju tahun 2023, Meta Indonesia akan berfokus pada 3 hal utama, yaitu membantu pelaku bisnis melalui kekuatan teknologi digital, mendukung akselerasi digital melalui serangkaian kemitraan dan program, serta mendorong tren dan inspirasi bagi kreator dan komunitas yang menggunakan platform-platform Meta.

Dari sektor bisnis, Meta melihat di tahun 2023 aktivitas bisnis di ranah online akan semakin erat dengan penggunaan layanan perpesanan bisnis atau business messaging, terutama melalui layanan WhatsApp yang begitu populer di Indonesia. 

Studi yang diluncurkan oleh Kantar di tahun 2022 menunjukkan, 7 dari 10 orang di Indonesia lebih suka menggunakan layanan business messaging untuk terhubung dengan bisnis daripada melalui telepon atau email.

“Pertumbuhan penggunaan business messaging mengalami peningkatan sepanjang tahun ini. Artinya, bisnis dan konsumen sudah menempatkan hal tersebut sebagai cara yang signifikan untuk memperoleh barang atau jasa dari bisnis secara personal," ungkap Aldo Rambie, Kepala Industri, Meta di Indonesia pada Selasa, 6 Desember di Jakarta. 

Aldo menambahkan, hal ini juga didorong dengan lebih banyaknya kelompok Milenial dan Gen-Z yang terus menciptakan tren dan inovasi di ranah digital, termasuk menentukan bagaimana perjalanan belanja online dengan metode perpesanan. 

"Kami melihat kesempatan yang besar kedepannya mengingat Indonesia juga adalah salah satu negara dengan pengguna teknologi digital terbesar di dunia,” tambah Aldo.

Salah satu bisnis yang telah memaksimalkan penggunaan WhatsApp untuk tetap terhubung dengan konsumen adalah Tokopedia, yang menggunakan WhatsApp untuk memberikan berbagai informasi terkini yang memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menarik bagi konsumennya.

“WhatsApp juga membantu mereka untuk menjangkau para pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, dan mengedukasi mereka terkait deretan fitur atau layanan terbaru di Tokopedia," papar Maisyalina Agustina, Growth Marketing Senior Lead Tokopedia.

Agar pelaku bisnis terus berkembang dan bisa memanfaatkan teknologi digital secara maksimal, Meta juga akan melanjutkan beragam program pelatihan untuk pelaku bisnis diantaranya Meta Boost dan #Shemeansbusiness, program untuk memberdayakan pengusaha perempuan.

Selain pelaku bisnis, Meta juga akan berfokus untuk melanjutkan program-program yang ditujukan untuk berbagai komunitas yang tumbuh di atas platform. 

Tahun ini, Meta melihat bagaimana komunitas yang ada di Facebook dan Instagram telah mengadopsi pengalaman awal metaverse untuk dapat terhubung dengan lebih banyak orang dengan cara yang unik dan berbeda, salah satunya melalui pengalaman Augmented Reality (AR).

Bulan September kemarin, Meta meluncurkan Akademi Pembelajaran Virtual, sebuah program pelatihan untuk kreator-kreator Spark AR di seluruh Indonesia, untuk menciptakan pengalaman Augmented Reality (AR) yang menarik dan membawa dampak ekonomi.

“Kami di Meta percaya bahwa metaverse merupakan masa depan teknologi sosial dan komunitas Spark AR ini merupakan komunitas yang akan menentukan bagaimana orang-orang saling terhubung di atas platform kami melalui kekuatan teknologi digital," ujar Noudhy Valdryno, Kepala Kebijakan Publik, Meta di Indonesia.