Presiden Prancis Emmanuel Macron Peringatkan Elon Musk, Twitter dalam Masalah Besar
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) peringatkan Twitter. (foto: twitter @EmmanuelMacron)

Bagikan:

JAKARTA – Kebijakan Elon Musk untuk melonggarkan moderasi konten di Twitter adalah "masalah besar". Hal ini diungkapkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis 1 Desember dalam sebuah wawancara di acara televisi, Good Morning America.

Platform media sosial milik Musk itu, awal pekan ini telah memutuskan untuk membatalkan kebijakan yang bertujuan mengatasi kesalahan informasi terkait COVID-19, yang meningkatkan risiko berita palsu karena infeksi meningkat di China dan di tempat lain.

Sejak membeli Twitter pada Oktober lalu, orang terkaya di dunia itu juga telah mengaktifkan kembali beberapa akun yang sebelumnya ditangguhkan. Ini termasuk akun mantan Presiden AS Donald Trump. Pekan lalu, Musk juga mengatakan platform tersebut akan memberikan "amnesti umum" untuk beberapa akun yang ditangguhkan.

 "Kebebasan berbicara dan demokrasi didasarkan pada rasa hormat dan ketertiban umum. Anda dapat berdemonstrasi, Anda dapat memiliki kebebasan berbicara, Anda dapat menulis apa yang Anda inginkan, tetapi ada tanggung jawab dan batasan," kata Macron dalam wawancara tersebut. Ia juga menambahkan bahwa dia mendukung. lebih banyak regulasi.

Komentar tersebut muncul setelah laporan bahwa Uni Eropa telah mengancam untuk melarang Twitter kecuali Musk mematuhi aturan ketatnya tentang moderasi konten. Twitter dan Musk sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tentang ancaman itu.

Musk mengatakan bulan lalu bahwa Twitter mengalami "penurunan pendapatan besar-besaran" karena pengiklan menghentikan pengeluaran. Dia menyalahkan kelompok hak-hak sipil yang menekan pengiklan teratas platform untuk mengambil tindakan jika dia tidak melindungi moderasi konten.