JAKARTA – Andre Cronje, aktor penting dalam industri keuangan terdesentralisasi (DeFi) akhirnya muncul ke permukaan setelah beberapa bulan absen di dunia kripto. Pengembang dan pendiri sejumlah proyek kripto terkemuka itu baru-baru ini membahas proyek Fantom (FTM).
Cronje mengklaim proyek blockchain Fantom, di mana dia menjadi arsitek utama dan penasihatnya, disebut telah mengalami peningkatan dalam pendapatan tahunan yang menghasilkan lebih dari 10 juta dolar AS (sekitar Rp157 miliar). Dia juga menyebut arus kas Fantom sudah positif.
Dalam postingannya baru-baru ini, ia merinci keuangan proyek - mulai dari 2018 hingga sekarang. Berdasarkan pernyataan Andre, tim Fantom memiliki aset lebih dari 300 juta dolar AS, tetapi tidak menjelaskan berapa banyak dari itu dalam bentuk tunai. "Kami masih meningkatkan skala," kata Andre Cronje dikutip Coingape.
Selanjutnya, dia mencatat perbendaharaan Fantom yang dilaporkan terdiri dari sekitar 450 juta FTM yang bernilai sekitar 85,7 juta dolar AS. Selain itu, ada 50 juta dolar AS dalam aset non-kripto lainnya, 100 juta dolar dalam stablecoin dan 100 juta dolar dalam cryptocurrency yang dirahasiakan.
Cronje menyampaikan informasi tersebut lewat postingan blognya, di saat pasar kripto bergejolak imbas bangkrutnya FTX yang memicu efek domino dalam industri. Tokoh DeFi tersebut muncul dan memberi angin segar kepada investor yang mengkhawatirkan kondisi keuangan perusahaan kripto.
BACA JUGA:
Pesan Andre Cronje untuk Pelaku Industri Kripto
Tidak hanya membahas proyek Fantom (FTM), Cronje juga membagikan pandangan dan pesannya kepada publik, terutama yang bergiat dalam industri aset digital. Dia menekankan untuk menghindari persaingan sebagaimana yang terjadi saat ini.
"Jangan mencoba bersaing dengan pesaing untuk integrasi, daftar, kemitraan. Tidak seperti kebanyakan pesaing kami, yayasan memiliki jumlah FTM yang relatif kecil,” kata Cronje.
Selanjutnya, Andre secara blak-blakan menyebutkan banyak proyek kripto yang dia tahu, hanya menghasilkan uang dengan menjual token mereka. Sementara di Fantom, mereka berniat untuk mengambil arah yang sepenuhnya berlawanan.
“Sebagian besar L1 (layer-1 jaringan Ethereum, Red) yang sebanding memiliki antara 50% - 80% dari pasokan token mereka. Saat peluncuran, Fantom memiliki kurang dari 3%, hari ini kami memiliki lebih dari 14%. Kami lebih suka membeli token kami, kami tidak "menjual" token kami untuk "kemitraan",” tambahnya.
Informasi saja, Fantom adalah platform blockchain berskala tinggi untuk keuangan terdesentralisasi (DeFi), aplikasi terdesentralisasi (dApps), dan aplikasi perusahaan. Saat penulisan, data dari Coingecko mengungkapkan token FTM diperdagangkan di harga Rp3.397. Harga FTM meroket 18,8 persen dalam 24 jam terakhir.